Lihat ke Halaman Asli

Dewi Aminah

Blog pribadi

Perilaku Minum-minuman Beralkohol di Kalangan Remaja

Diperbarui: 21 Maret 2020   19:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Berdasarkan Laporan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2017: Kesehatan Reproduksi Remaja, menyebutkan bahwa prevalensi remaja (usia 15-24 tahun) yang minum-minuman beralkohol berada pada dua kategori yaitu minum setiap hari dan hanya kadang-kadang, dengan presentase pria yang minum-minuman beralkohol lebih besar daripada wanita yaitu 15% dan 1%. Sekitar 70% pria dan 58% wanita mulai minum alkohol pada rentang usia 15-19 tahun. 

Mengkonsumsi minuman beralkohol dapat menyebabkan gangguan pada tubuh seperti kerusakan hati dan penkreas, diabetes, obesitas, depresi dan lain sebagainya.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Teresya Widjaya pada tahun 2017, Sebagian besar remaja yang mengonsumsi minuman beralkohol mengatakan bahwa kepercayaan diri mereka bertambah dari yang pemalu menjadi pemberani, mereka beranggapan bahwa semua masalah dapat teratasi dengan meminum minuman beralkohol, tapi meminum-minuman beralkohol dapat merusak proses berpikir dan menjdikan seseorang tidak sadarkan diri atau bertindak
tidak sesuai kehendaknya.

Faktor-faktor utama yang mempengaruhi perilaku minum-minuman beralkohol pada remaja adalah sebagai berikut:

1. Faktor dari dalam dirinya: Remaja memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar dengan kelabilan yang cukup besar pula, sehingga sangat memungkinkan remaja untuk merasa ingin mencoba-coba minuman beralkohol.

2. Faktor keluarga: Keluarga yang harmonis akan menciptakan rasa bahagia didalam rumah, tetapi sebaliknya keluarga yang tidak harmonis akan menyebabkan para anak-anak utamanya remaja mencari kebahagiaan dan kesenangan diluar rumah salah satunya adalah minum-minuman beralkohol.

3. Faktor lingkungan: Remaja sangat mudah dalam meniru perilaku orang-orang disekitarnya. Jika lingkungannya berisi orang-orang yang sering minum-minuman beralkohol maka bukan tidak mungkin hal tersebut akan dijadikan contoh bagi para remaja. 

4. Pelarian: Remaja yang selalu merasa tertekan dan sulit untuk menemukan jalan keluar dari masalah yang dihadapi akan sangat berpotensi untuk melampiaskannya dengan minum-minuman beralkohol.

Dari faktor-faktor di atas dapat kita lihat bahwa peran orang tua sangat penting dalam mengawasi dan memberikan contoh perilaku yang baik bagi para remaja agar berada dalam pergaulan yang baik dan tidak menjerumuskan dirinya kejalan yang salah. 

Remaja adalah generasi penerus bangsa dan investasi jangka panjang bagi kemajuan bangsa, untuk itu diperlukan perhatian dari semua pihak baik itu keluarga, sekolah dan pemerintah agar menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan remaja dan menciptakan wadah bagi kreativitas para remaja agar tidak melarikan diri kearah yang salah seperti minum-minuman beralkohol. 

Memperbaiki keharmonisan keluarga serta menciptakan lingkungan yang sehat dan baik adalah solusi terbaik untuk memperbaiki perilaki remaja sebagai generasi penerus bangsa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline