BUDIDAYA CABAI MERAH
Cabai merah merupakan komoditas sayuran yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan banyak diusahakan oleh petani di dataran rendah sampai di dataran tinggi.Penanamannya dapat dilakukan di lahan sawah maupun lahan kering.Ada dua jenis cabai merah yang umumnya dibudidayakan oleh petani di Indonesia,yaitu cabai merah besar dan cabai merah keriting.
Salah satu kendala pada budidaya cabai merah ialah adanya serangan organisme pengganggu tumbuhan yang dapat menimbulkan kegagalan panen.Upaya umum yang dilakukan petani untuk mengatasi serangan ini yaitu dengan menggunakan pestisida secara intensif dengan dosis yang semakin tinggi dan interval penyemprotan yang semakin pendek.Praktik tersebut jika terus dibiarkan akan menimbulkan dampak negatif,baik bagi kesehatan petani dan konsumen maupun terhadap lingkungan.
Salah satu upaya untuk mengatasi serangan organisme pengganggu tumbuhan pada budidaya cabai merah adalah dengan menerapkan teknologi pengendalian hama terpadu.
Pengendalian hama terpadu merupakan suatu konsepsi pengendalian organisme pengganggu tanaman dengan pendekatan ekologi yang bersifat multidisiplin untuk mengelola populasi hama dan penyakit dengan memanfaatkan beragam taktik pengendalian yang kompatibel dalam suatu kesatuan koordinasi pengelolaan.Oleh karena pengendalian hama terpadu merupakan suatu sistem pengendalian yang menggunakan pendekatan ekologi,pemahaman tentang biologi serta ekologi hama dan penyakit menjadi sangat penting.
Penerapan pengendalian hama dilandasi oleh empat prinsip dasar,yaitu budidaya tanaman sehat,pemanfaatan dan pendayagunaan musuh alami,pengamatan rutin,dan petani sebagai ahli pengendalian hama terpadu.
Semua tindakan dan perlakuan didalam berbudidaya tanaman ditujukan untuk mendapatkan tanaman yang sehat agar dapat berproduksi maksimum.Dalam berbudidaya tanaman,keseimbangan lingkungan tidak boleh diabaikan agar tidak terjadi ledakan serangan OPT.Untuk itu,perlu pemanfaatan dan pendayagunaan musuh alami.Untuk mengetahui kondisi tanaman yang dibudidayakan,diperlukan pengamatan rutin agar tindakan yang dilakukan tepat.Pada akhirnya,penerapan teknologi PHT dapat dilakukan jika petani sebagai pelaku usaha tani telah tetlatih.
Berdasarkan prinsip dalam PHT,penerapan PHT tidak hanya tertuju pada tindakan pengendalian jika tanaman yang dibudidayakan telah terserang oleh hama atau penyakit,tetapi juga melakukan usaha pencegahan sebelum terjadi gejala serangan.
Tindakan preventif dimulai sejak perencanaan tanam,pemilihan varients,penanaman,pemupukan,pemeliharaan tanaman,pemanenan hingga pasca panen.Tindakan kuratif dilakukan jika populasi atau intensitas serangan hama atau penyakit telah mencapai ambang pengendalian.
PENERAPAN PHT PADA BUDIDAYA CABAI MERAH
Pengendalian OPT secara preventif
Pada budidaya cabai merah,pengendalian OPT secara preventif dilakukan dengan cara memodifikasi lingkungan tanaman agar tidak sesuai bagi perkembangan OPT.Modifikasi lingkungan dapat dilakukan dengan cara perencanaan tanam,pengelolaan lahan,pengapuran,pemulsaan,perlakuan tanah,modifikasi iklim mikro,penyemaian,pemupukan,penanaman,pemasangan perangkap OPT,pemasangan turus bambu,pemeliharaan tanaman,dan strategi pengendalian penyakit menggunakan pestisida.