Boyolali (20/7) - Pada bulan Desember 2019, terjadi wabah pneumonia yang disebabkan oleh virus corona jenis baru, dimana wabah ini dikethui menyebar pertama kali di Wuhan, Provinsi Hubei, China. Saat ini wabah virus corona telah menjadi pandemi dan menjangkiti lebih dari 190 negara di seluruh dunia. Selain menyebabkan penyakit secara fisik, wabah Covid-19 ini juga menyebabkan berbagai macam gangguan kesehatan mental, dimana penderita gangguan kesehatan mental disebabkan oleh berbagai macam hal, seperti rasa terasingkan selama menjalankan masa karantina, rasa sedih dan kesepian karena berada jauh dari keluarga dan atau orang yang dicintai, rasa cemas untuk memenuhi kebutuhan hidup dirinya maupun keluarganya sehari-hari, rasa takut terhadap wabah, serta ditambah dengan ketidakjelasan informasi selama pandemi Covid-19 ini. Oleh sebab itu, sangat penting untuk menjaga kondisi sehat mental pada individu ataupun masyarakat. Usaha untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan mental di masyarakat dapat melalui beberapa strategi seperti melakukan promosi kesehatan atau edukasi.
Berdasarkan survei yang telah dilakukan oleh Dewi Asih, salah satu Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro kepada warga Dukuh Karangsari RT 01/RW 10, Desa Kiringan dapat disimpulkan bahwa sebagian warga disana masih menganggap bahwa kesehatan mental tidak sepenting kesehatan fisik. Oleh karena itu, promosi kesehatan atau edukasi mengenai kesehatan mental kepada masyarakat dirasa penting dan perlu untuk dilakukan sebagai bentuk upaya preventif atau pencegahan mengenai dampak pandemi Covid-19 pada kesejahteraan mental, contohnya stress dan cemas. Promosi kesehatan atau edukasi dilakukan melalui booklet yang berisi apa itu stress beserta gejala dan dampaknya, pentingnya menjaga kesehatan mental selama pandemi Covid-19 serta tips-tips untuk menjaga mental agar tetap sehat selama pandemi Covid-19. Booklet dikemas dengan sedemikian rupa agar menarik namun tetap informatif. Pembagian booklet berjudul "Menghadapi Pandemi dengan Mental yang Sehat" dan diskusi mengenai materi dilakukan secara online melalui grup WhatsApp PKK RT 01/RW 10 Desa Kiringan dan juga grup WhatsApp RW 10. Masyarakat menyambut dengan antusias dan bersedia untuk bekerja sama selama program berlangsung.
Link download booklet: https://bit.ly/BookletKesMen
Profil Desa Kiringan:
Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ari Pradhanawati, MS.
Penulis: Dewi Asih Cahyaning Ati / Psikologi 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H