Lihat ke Halaman Asli

Dewi Puspasari

TERVERIFIKASI

Penulis dan Konsultan TI

Sesaat di Stasiun Lempuyangan

Diperbarui: 5 Desember 2024   23:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhirnya aku memilih menghabiskan waktu melihat-lihat ikan yang tidak capek berenang (dokpri) 

Masih ada waktu sekitar 95 menit sebelum jadwal keberangkatanku tiba. Aku melirik tasku yang beranak gara-gara kehujanan. Jaket dan barang-barang yang basah kutaruh di sana. Makin larut, calon penumpang pun bertambah. Wah sepertinya banyak rekan seperjalanan menuju Jakarta dari Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta.

Sudah lama sekali aku tak menginjak kaki stasiun ini. Dulu aku dan pasangan beberapa kali turun dan naik dari stasiun ini ketika masih bolak balik Jakarta-Jogja. Lumayan untuk berhemat, tekad kami berdua. Ketika malam ini ke sini, aku melihat berbagai perubahan.  Ya, Stasiun Lempuyangan nampak rapi, bersih, dan berkelas.

Makin malam makin rame (dokpri) 

Ruang tunggunya banyak dan rapi teratur (dokpri) 

Ada berbagai tempat makan dan penjual makanan yang menjajakan makanannya dengan harga yang wajar. Makanan beragam dari fast food seperti ayam goreng, gudeg, nasi langgi, hingga aneka roti dan makanan oleh-oleh.

Selain itu kursi di ruang tunggunya juga banyak dan teratur rapi. Ada sofa untuk kursi prioritas juga. Juga ada ruang menyusui dan tindakan medis. Serta ada tempat barang-barang hilang. 

Ada penjual nasi gudeg dan juga penjual es krim (dokpri) 

Tempat barang hilang (dokpri) 

Depo air minum gratis (dokpri) 


Karena jam keberangkatan masih cukup lama, aku pun berkeliling. Wah toiletnya lumayan jauh, hampir ke ujung. Mungkin karena sudah malam, beberapa bilik toilet nampak kotor.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline