Pemancing itu bernama Noah. Ia hidup sendirian di rumahnya yang berdekatan dengan laut. Istrinya telah meninggal. Ia terus hidup dalam suasana duka dan terkukung masa lalu. Cerita Noah ini disampaikan dengan memikat lewat animasi pendek berjudul The Angler.
Setiap hari Noah memancing. Ikan pancingannya dimasukkan ke dalam kulkas hingga penuh.
Ia terus memancing dan melakukan kegiatannya secara monoton. Ia tak mau membagi ikannya dengan kucing. Ikan itu juga tak disantapnya hanya dibuat cetakan lukisan ikan.
Berbeda dengan Noah yang hidup di alam pikirannya sendiri, ada seorang kakek yang rajin membuat lilin. Dengan lilin buatannya sendiri, ia setiap senja berkeliling kota menaruh lilin agar kota tersebut tidak gelap. Ia selalu berupaya menyapa Noah, tapi Noah mengabaikannya.
Hingga suatu ketika si kakek pembuat lilin meninggal.
Animasi berdurasi 13 menit 45 detik ini memiliki art style yang memikat, punya ciri khas. Desain gambar dan latarnya enak dinikmati.
Warna-warna lembut digunakan. Warna suram dan warna terang digunakan bergantian untuk menunjukkan pergantian hari dan perubahan mood yang dialami para karakter di animasi ini.
Animasi yang ditulis dan dibesut oleh Seungwook Jang ini juga diiringi musik yang lembut. Hanya musik yang memberikan suara di animasi ini, tak ada dialog.
Cerita animasi yang dirilis tahun 2008 ini mengharukan. Ada beberapa pesan yang dilekatkan di animasi pendek ini, seperti memberikan kontribusi ke lingkungan, serta jangan larut dengan masa lalu dan duka.
Kalian bisa menyaksikan animasi ini di YouTube. Oh iya tahun ini juga ada kelanjutan animasi ini yang hanya berdurasi dua menitan. Animasi rilisan 2024 ini menutup kisah si pemancing.
Video The Angler (2018) di sini: