Lihat ke Halaman Asli

Dewi Puspasari

TERVERIFIKASI

Penulis dan Konsultan TI

Film "Trigger Warning", Berkesan atau Mudah Dilupakan?

Diperbarui: 28 Juni 2024   16:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jessica Alba (kiri) sebagai Parker dan Tone Bell sebagai Spider di Trigger Warning | URSULA COYOTE/NETFLIX via Kompas

Film laga (action) termasuk genre film yang banyak penggemarnya di Indonesia. Ada begitu banyak film laga berkesan seperti Die Hard, James Bond, Terminator, Speed, Top Gun, John Wick, The Raid, dan masih banyak lagi. Lantas apakah Trigger Warning yang disutradarai sutradara asal Indonesia, Mouly Surya, bisa masuk jajaran film laga yang berkesan atau malah mudah dilupakan?

Ada beberapa faktor yang bisa membuat film laga berkesan dan bisa disebut film laga yang bagus. Formula tersebut bisa jadi sama atau berlainan untuk genre film lainnya. 

Beberapa faktor yang membuat film laga berkesan di antaranya cerita yang menarik, pemeran utama yang simpatik dan membumi, konflik yang intens, strategi balas dendam yang oke, sosok musuh yang memiliki aura menakutkan dan berkesan, koreografi kejar-kejaran dan/atau pertarungan yang energik dan menarik, serta sinematografi yang apik.

Film Trigger Warning dibesut oleh sutradara asal Indonesia (sumber gambar: IMDb/Netflix) 


Film Trigger Warning yang dirilis 21 Juni 2024 mendapat sambutan hangat di Indonesia. Pasalnya, film yang dirilis di Netflix ini disutradarai oleh Mouly Surya yang namanya melambung berkat Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak. Selain itu ada nama Jessica Alba, aktris yang dulu populer lewat series Dark Angel.

Trigger Warning berkisah tentang Parker (Jessica Alba), seorang anggota pasukan khusus, yang ingin menyelidiki penyebab kematian ayahnya. Ia ragu ayahnya meninggal karena tambang yang runtuh. Penyelidikannya membawanya ke skandal  jual beli senjata ilegal yang dilakukan keluarga politisi ternama.

Jessica Alba menjadi sosok heroine dalam Trigger Warning (sumber gambar: IMDb) 


Adegan dibuka dengan adegan laga di tempat terbuka. Konflik utama kemudian diawali dengan telpon yang mengabarkan kematian Parker.

Sebenarnya di bagian awal cerita yang naskahnya ditulis keroyokan oleh John Bracanto, Josh Oslon, dan Halley Gross ini lumayan menarik, meski tergolong klise untuk film laga. Namun sayangnya ada banyak hal yang membuat film ini alih-alih berkesan, malah membosankan. Meski durasinya hanya 106 menit, rasanya berat sekali untuk menuntaskannya.

Yuk kita bedah satu-persatu dari formula yang bisa membuat film laga masuk deretan film berkesan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline