Lihat ke Halaman Asli

Dewi Puspasari

TERVERIFIKASI

Penulis dan Konsultan TI

Laut Memanggilku, Film Pendek Soroti Anak yang Kesepian

Diperbarui: 22 Mei 2024   23:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sura nampak sendirian dan murung dalam Laut Memanggilku (sumber gambar:  Talamedia) 

Bukan hanya kaum dewasa. Anak-anak juga bisa mengalami kesepian dan kesusahan. Apalagi mereka yang ditinggal oleh orang yang disayangi atau mengalami trauma bencana. Lantas bagaimana mereka menyikapi rasa suka tersebut? Cerita tentang seorang anak yang merindukan ibunya salah satunya tersaji dalam film pendek berjudul Laut Memanggilku.

Adalah Sura (Muhammad Umar), nama anak laki-laki tersebut. Ia hidup sendirian di sebuah desa nelayan. Ibunya telah meninggal, sementara ayahnya yang menjadi seorang nelayan belum kunjung kembali. Hingga suatu ketika ia merasa kesepian dan melamun di tepi laut.

Ia menemukan sesuatu, semacam boneka tiup. Ia membawanya pulang. Dengan meminjam pompa milik tetangganya, Argo (Dikky Takiyudin), ia kemudian berhasil meniup boneka itu hingga sebesar manusia. Ia kemudian mendandaninya seperti ibunya. Namun boneka yang ternyata boneka untuk kaum dewasa itu kemudian diambil paksa darinya.

Boneka itu dijadikannya pengganti ibunya (sumber gambar: JAFF-NETPAC) 


Cerita ini begitu menyentuh. Seorang anak memiliki cara sendiri untuk mengatasi rasa kesepian dan kerinduannya terhadap ibunya.

Rasa sedih dan sepi seorang anak ini juga beberapa kali diangkat dalam film pendek dan film panjang, seperti Harap Tenang, Ada Ujian, yang menggambarkan anak kecil yang keluarganya menjadi korban gempa Yogyakarta.  Lalu ada Hafalan Surat Delisa yang menggambarkan anak kecil yang ibu dan saudaranya menjadi korban tsunami Aceh.

Rasa sepi ini tergambar dalam raut wajah dan sikap Sura yang melamun di tepi laut dan kemudian menganggap boneka itu seperti ibunya. Tak banyak dialog dalam film ini, suara lebih banyak dari alam. Minimnya dialog seperti memperkuat rasa sepi tersebut.

Film yang disutradarai oleh Tumpal Tampubolon ini naskahnya ditulisnya bersama Nara Nugroho. Cerita dalam film ini terasa istimewa karena mengangkat rasa sepi dari sudut pandang anak-anak. Solusi dan penyelesaian dalam film ini juga terbilang unik dan segar.

Gambar-gambar yang diangkat oleh Vera Lestafa menambah kedalaman rasa sepi tersebut dan juga memperjelas latar cerita yang terjadi tepian laut, desa nelayan, dan tempat pelelangan ikan.

Film ini kini bisa disaksikan di Bioskop Online (sumber gambar: Bioskop Online) 

Film Laut Memanggilku berhasil meraih penghargaan Festival Film Indonesia 2021 untuk kategori film Cerita Pendek Terbaik. Film ini juga berjaya di festival film mancanegara dengan meraih Sonje Award pada ajang Festival Film Internasional Busan 2021 serta meraih Best Drama dan Best Director di French Riviera Film Festival 2022. Kalian bisa menyaksikan film pendek berdurasi 18 menitan ini di Bioskop Online.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline