Lihat ke Halaman Asli

Dewi Puspasari

TERVERIFIKASI

Penulis dan Konsultan TI

Lukisan Abstrak, Potret Kepala Negara, dan Kegemaran akan Wayang dari Sosok Basoeki Abdullah

Diperbarui: 19 Oktober 2023   14:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu lukisan abstrak Basoeki Abdullah yang berjudul Bencana (dokpri) 

Artikel ini adalah kelanjutan dari artikel jalan-jalan ke Museum Basoeki Abdullah (bisa dibaca di sini), namun juga bisa dibaca terpisah. Kali ini penulis akan membahas lebih dalam tentang perkembangan lukisan karya Basoeki Abdullah dan kegemarannya akan kesenian wayang.

Basoeki Abdullah memang gemar melukis akan alam dan flora fauna. Biasanya ia akan datang langsung untuk melakukan pengamatan pada obyek lukisannya, karena ia tak serta-merta mengandalkan imajinasi dan fantasi. Ia juga memiliki banyak referensi tentang alam juga flora fauna dari koleksi bukunya. Dari ribuan buku yang dikumpulkan di perpustakaan pribadinya, di antaranya adalah ensiklopedia dan buku yang menunjukkan panorama alam dari berbagai negara.

Berdasarkan tema, lukisan karya Basoeki Abdullah umumnya memiliki tema alam, flora fauna, potret dan model, tokoh, kemanusiaan, spiritual, serta legenda dan dongeng. Basoeki kerap menggunakan judul yang romantis dan pilihan warna yang memiliki nilai romantis juga dramatis.

Namun sebenarnya lukisan Basoeki mengalami dinamika. Pada usianya yang bertambah, Ia mencoba mengeksplorasi genre lainnya seperti impresionisme.

Ia suka melukis tema flora fauna (dokpri) 


Nah di sebuah ruangan yang memanjang karya-karyanya, ada sebuah bangku yang empuk sehingga pengunjung bisa duduk santai sambil menikmati detail karyanya. Ada lukisan banteng dan harimau yang dramatis. Lalu ada lukisan seorang kakek yang nampak lelah, berjudul Buruh. Warna-warni kontras yang nyaman tersaji dalam lukisan berjudul Penari Sulawesi.

Lantas kuperhatikan sebuah lukisan yang warnanya cenderung minimalis dibandingkan lukisan lainnya. Hanya ada warna biru dan gradasi berbagai tingkatan warna cokelat. Lukisan itu tentang tebing, padang pasir, dan seekor unta, judulnya Batu-batu Sejarah. Meski hanya didominasi gradasi warna cokelat, namun berkat keahlian Basoeki Abdullah, bentuk tebing dengan teksturnya itu terlihat, antara tebing dan padang pasir juga nampak jelas.

Lukisan berjudul Komposisi (dokpri) 


Ada tiga lukisan abstrak yang dipajang di ruangan ini, berjudul Komposisi, Bencana, dan Air. Pada lukisan Komposisi, warna dominan adalah putih, hitam, dan kelabu, juga ada sedikit unsur warna biru dan merah. Meski hanya berupa perpaduan warna dengan wujud yang abstrak, lukisan ini begitu memikat dan membuatku betah menikmatinya.

Sedangkan lukisan bertajuk Bencana adalah lukisan yang disapu dengan kuas warna hitam di atas canvas putih. Sapuan kuasnya nampak tak beraturan, seperti sesuatu yang tak berjalan sesuai kaidah yang juga bisa dimaknai sebagai chaos atau bencana. Sementara di lukisan Air seperti ada tangan di antara air seperti meminta tolong.

Potret Keluarga dan Lukisan Buatan Sang Ayah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline