Lihat ke Halaman Asli

Dewi Puspasari

TERVERIFIKASI

Penulis dan Konsultan TI

Menyusuri Jejak Pahlawan Betawi M.H. Thamrin di Museum M.H. Thamrin

Diperbarui: 6 Oktober 2023   17:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Museum M.H. Thamrin berada di jalan Kenari 2, tak jauh dari Salemba (sumber gambar: dokumen pribadi) 

"Kalau kau ingin memperjuangkan keinginanmu, perjuangkanlah dan pastikan perjuanganmu untuk kepentingan banyak orang." - M.H. Thamrin


Entah angin apa yang menggerakkan, Minggu siang aku bertekad kuat untuk menuju Museum M.H. Thamrin dan menjelajah kawasan Kramat, Senen sendirian. Museum M.H.Thamrin salah satu museum yang belum pernah kukunjungi. Aku penasaran karena sosok M.H. Thamrin disebut sebagai salah satu pahlawan Betawi dan namanya diabadikan menjadi nama salah satu jalan di Jakarta. Jalanan lumayan sepi sehingga tak lama aku telah tiba di depan pagar museum tersebut.

Lokasi museum ini tidak di pinggir jalan, melainkan masuk ke dalam, tak jauh dari Pasar Kenari. Aku mengandalkan aplikasi peta untuk menuju ke museum ini. Alamat tepatnya di Jalan Kenari 2 No 15.

Bagian depan Museum M.H. Thamrin (dokumen pribadi) 


Setelah memberitahukan maksud kedatangan ke pak satpam, aku pun menuju bangunan museum tersebut. Halaman museum nampak bersih dan rapi dengan patung M.H. Thamrin dengan seragamnya yang gagah, seolah-olah menyambut para tamu. Di bagian belakang patung ada tulisan:

"Memilih djalan jang sesoeai dengan perasaan ra'jat akan membikin ia bekerdja bersama-sama dengan gembira oentoek kesentaoesaan Noesa dan Bangsa."


Halaman museum nampak begitu lengang. Di teras ada sepasang ondel-ondel yang menyambut tamu dan menjadi penolak bala. Nuansanya khas Betawi karena M.H.Thamrin berdarah Betawi.

Ketika masuk ke dalam museum, seorang petugas menyambut. Setelah membayar tiket masuk sebesar Rp5 ribu, ia memberikan brosur dan sebuah kepingan DVD tentang museum ini.

Disambut boneka penolak bala khas Betawi, Ondel-ondel (dokumen pribadi) 


Waktunya menjelajah. Rupanya hanya aku seorang pengunjung yang datang siang itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline