Lihat ke Halaman Asli

Dewi Puspasari

TERVERIFIKASI

Penulis dan Konsultan TI

Tentang Pentas Parodi Bukan Sangkuriang Biasa dari Ketapels

Diperbarui: 10 September 2023   21:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Geng Kabaret Bukan Sangkuriang Biasa siap tampil (dokpri) 

Taman Ismail Marzuki (TIM) hari ini (10/9) sarat dengan pengunjung. Rupanya sedang ada berbagai acara di TIM, mulai dari bazaar aneka makanan minuman, pertunjukan musik cuma-cuma, dan juga Festival Literasi Jakarta 2023 yang diadakan hingga 12 September mendatang. Kulihat di depan pintu menuju area diselenggarakannya Festival Literasi Jakarta, para pemeran kabaret berjudul Bukan Sangkuriang Biasa, sedang sibuk berpose, sambil menunggu jadwal mereka tampil.

Bukan Sangkuriang Biasa merupakan drama musikal pertama yang diperankan oleh para anggota Ketapels dan kalangan umum yang lolos audisi. Mereka adalah Erni Purwitosari alias mba Denik, Riap Windhu, Agung, Hadi, Jason, Kesih, dan disutradarai oleh Iswadi Suhari.

Setelah berakting di film pendek KOMiK, mba Windhu juga mulai debut pentas di TIM (dokpri) 


Penonton nampak penasaran dan asyik menyimak jalannya kabaret yang berlangsung kurang dari 300 menit. Ceritanya sebagian mirip dengan cerita aslinya, yaitu Dayang Sumbi yang awet muda, kembali berjumpa dengan putranya, Sangkuriang yang hilang ingatan. Putranya jatuh cinta kepadanya dan ingin menikahinya. 

Oh iya jangan bayangkan ceritanya bakal serius dan tragis seperti kisah orisinilnya. Oleh karena cerita legenda ini ditampilkan Ketapels secara parodi dan absurd. Ada banyak lagu dan tarian di tiap transisi adegan karena dikemas secara musikal.

Pemeran kabaret nampak bersemangat menari (dokpri) 


Meski frekuensi latihan hanya tiga kali, para  pemeran nampak santai berakting di atas panggung dan juga kompak. Tidak nampak kegrogian dan demam panggung. Memang ada pemeran yang sempat kebingungan blocking dan dialog dari rekaman yang kurang jelas di beberapa bagian Tapi, itu hanya kekurangan minor, tidak membuat penonton kesulitan memahami kisahnya.

Sebelum pementasan, aku singgah ke stan Ketapels. Di ajang ini ada beberapa 

 yang ikut tampil seperti Forum Lingkar Pena dan Komunitas Perempuan Berkebaya. Juga ada program diskon untuk buku lokal dan buku impor. Oh iya aku juga melihat ada mobil perpustakaan keliling. Wah koleksi bukunya lumayan menarik. Sayang tidak ada penjaganya.

Pak Sutiono bantu jaga Stan Ketapels (dokpri) 

Wah koleksi buku bacaan mobil perpus kelilingnya menarik (dokpri) 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline