Lihat ke Halaman Asli

Dewi Puspasari

TERVERIFIKASI

Penulis dan Konsultan TI

Karst, Air, dan Inspirasi dari Joko Sulistyo yang Bantu Atasi Kekeringan

Diperbarui: 27 Agustus 2023   00:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Daerah karst Wonogiri menyimpan potensi air (dokpri)

Karst (pegunungan kapur) dan air memiliki hubungan yang erat. Oleh karenanya ketika masyarakat di daerah karst menjaga kelestarian karst di daerahnya, maka kelangsungan air di daerah tersebut akan terjaga dengan baik. Berikut cerita dari sosok pejuang konservasi karst, Joko Sulistyo yang menemukan sungai bawah tanah di Gua Suruh, lalu membantu proses pengangkatan air tersebut ke permukaan sehingga warga desa tak lagi alami kekeringan.

Gersang dan terasa panas, itulah yang kurasakan ketika menjelajahi kawasan Wonogiri pada libur lebaran tahun lalu. Ketika itu kami melakukan perjalanan melintasi daerah yang masuk kawasan Pegunungan Sewu, yaitu Pacitan, Wonogiri, dan Gunung Kidul Yogyakarta.  

Kami bermalam di Wonogiri dan keesokan harinya kami menjelajahi Geopark Gunung Sewu dan Museum Karst Indonesia yang tak jauh dari penginapan. Lokasi persisnya di Desa Gebangharjo, Pracimantoro, Wonogiri.

Sambil mengamati koleksi museum yang disebut sebagai museum karst terbesar se-Asia Tenggara, aku menyerap berbagai wawasan menarik tentang karst. 

Meski kondisi geografis daerah karst terkesan kering dan gersang, namun ternyata karst merupakan salah satu penyimpan cadangan air yang besar, hanya lokasi air tersebut di umumnya bawah permukaan sehingga sedikit yang nampak dan sulit untuk diakses masyarakat, meski ada juga yang berupa semacam kolam. 

Oleh karena itu air bawah permukaan tersebut disebut sungai bawah tanah. Menjaga kelestarian karst akan menjaga ketersediaan air sungai bawah tanah tersebut.

Daerah karst Wonogiri menyimpan potensi air (dokpri) 

Adalah Joko Sulistyo, yang saat itu masih menjadi mahasiswa Universitas Muhamadiyah Surakarta (UMS) yang menemukan keberadaan sungai bawah tanah di Gua Suruh, Desa Pucung, Wonogiri. Saat itu ia aktif bergabung  di kelompok pecinta alam KMP Giri Bahama UMS. 

Kegiatannya salah satunya adalah eksplorasi gua. Nah, ketika melakukan jelajah gua-gua yang ada di Eromoko, Wonogiri, ia menemukan satu-satunya gua yang ada airnya. Gua itu adalah Gua Suruh yang terletak di Desa Pucung.

Desa Pucung merupakan desa yang dulu sering alami kesulitan air bersih. Desa ini terletak sekitar 37 kilometer dari ibu kota  Kabupaten Wonogiri. Kondisi geografisnya berbukit-bukit kurang teratur dan hanya 30 persen yang berupa dataran dan lembah. Daerahnya memang masuk kawasan karst.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline