Kehilangan seseorang yang disayangi bisa mengubah seseorang, seperti yang dialami Otto. Ia yang dulunya peduli ke para tetangga kemudian menarik diri dan menjadi kakek tua yang pemarah. Cerita tentang Otto dikisahkan dalam film A Man Called Otto.
Film ini diangkat dari novel populer berjudul A Man Called Ove. Novel ini sebelumnya juga pernah difilmkan dengan judul yang sama dengan novelnya oleh Hannes Holm pada tahun 2015.
Film ini berkisah tentang pria tua bernama Otto Anderson (Tom Hanks). Sejak istrinya, Sonya (Rachel Keller) meninggal, ia menjadi sosok yang pemarah dan penggerutu.
Ia selalu marah jika ada hal yang mengganggu di lingkungan sekitar rumahnya. Parkir yang tidak pada tempatnya, misalnya, seperti yang dilakukan oleh tetangga barunya, pasangan suami istri Tommy (Manuel Garcia-Rulfo) dan Marisol (Mariana Treviol).
Karena merasa hidupnya tak lagi sama setelah kepergian istrinya, ia berulang kali hendak melakukan bunuh diri. Namun upayanya terus digagalkan secara tak disengaja oleh orang-orang di sekitarnya.
Cerita yang Relevan dengan Keseharian
Film yang disutradarai oleh Marc Foster ini memiliki premis yang sederhana, kecuali bagian keinginan untuk bunuh diri, yang terasa ekstrem.
Di kehidupan sehari-hari, ada orang-orang yang berubah setelah kehilangan pasangannya. Ada yang sulit untuk move on dan terus hidup dengan masa lalunya, dengan memberikan reaksi seperti marah atau depresi kepada dunia luar.
Otto memiliki reaksi yang manusiawi. Ia tak punya lagi pasangan hidup yang juga orang terdekatnya.