Lihat ke Halaman Asli

Dewi Puspasari

TERVERIFIKASI

Penulis dan Konsultan TI

Ketika Menulis Terasa Jadi Beban

Diperbarui: 14 Desember 2022   18:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah kamu pernah merasa enggan menulis. Ide-ide rasanya sulit mengalir. Kamu juga merasa banyak terdistraksi. Mungkin kamu mulai merasai menulis sebagai beban tersendiri. Tak apa-apa, tak hanya kamu yang merasai. 

Dulu aku menulis setiap hari di dua blog, laman Kompasiana dan blog pribadi. Aku juga rajin mengunggah tulisan di blog dan kanal lain. Aku ingin terlihat rajin menulis. Tapi kemudian aku jadi sulit menulis. Aku mulai kehilangan selera menulis. 

Tulisanku di blog pribadi jadi singkat dan temanya berulang. Terasa sekali aku seperti terpaksa menulis agar memenuhi ekspektasi ku sendiri, menulis setiap harinya. Aku merasa tak lega jika belum menulis, di manapun aku harus terus menulis, tapi kemudian beban itu makin terasa berat. 

Aku pernah kehilangan minat menulis ulasan film. Mungkin karena aku terlalu sering menulis tentang film. Dulu aku bisa menulis dua tiga film dalam sehari. Namun kemudian aku benar-benar kehilangan mood dan berhenti menulis film sama sekali. Hampir satu bulan, kemudian minat itu kembali hadir. 

Menulis terutama menulis tema khusus memang ada kalanya membuat rasa jenuh hadir. Ada kalanya aku merasa perlu riset dan membaca sana sini agar tulisanku lebih berisi, tapi kemudian malah aku tak kunjung-kunjung menulis. Hingga aku tak merasa antusias untuk menulisnya sama sekali. 

Sesuatu yang dikerjakan terus-menerus memang bisa membuat jenuh. Aku mungkin bosan menulis film dan kini mencoba menulis sesuatu yang baru. 

Ketika aktivitas menulis menjadi sesuatu beban rasanya keasyikan berkurang. Padahal proses menulis itu juga menyenangkan, sama halnya dengan membaca.  Menulis itu juga ibarat membuat karya seni ataupun wadah untuk relaksasi, sehingga harus dibuat menyenangkan. Jika pun aku mulai merasa terbeban, sudah waktunya aku beristirahat. 

Akhirnya aku sempat beristirahat agak lama di Kompasiana. Kebiasaan menulis setiap hari yang kupupuk sekitar tahun 2018 hingga 2021 di Kompasiana itu pun buyar karena aku ingin beristirahat. Menulis di blog pribadi tetap kulakukan, hanya seringkali singkat-singkat, tak kupaksakan. 

Faktor kejenuhan dan rasa terbeban itu besar dampaknya bagi menulis. Sambil mengistirahatkan pikiran, aku coba aktivitas lainnya. Kucoba menulis tema lainnya. 

Ketika satu pintu tertutup, ada pintu lainnya yang terbuka. Pepatah itu memang benar adanya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline