Kompasianival 2022 telah lewat sepekan. Beruntung aku bisa menghadirinya. Ada beberapa catatan pribadi terkait penyelenggaraan Kompasianival. Mohon maaf baru sempat menuliskannya.
Sabtu, 3 Desember, sekitar pukul 11 lewat aku sudah tiba di lokasi acara di Bentara Budaya. Aku bergegas membantu Linda dan Noval untuk menyiapkan acara nonton bareng film perdana KOMiK, Jagaditta. Kami juga membuka stan untuk memamerkan buku-buku tentang perfilman yang dibuat oleh para Komiker.
Kami agak was-was ketika pengunjung belum berkumpul sehingga acara agak terlambat dari jadwal. Namun kemudian rasa was-was itu terantisipasi dengan jumlah penonton yanv membludak hingga ada yang berdiri.
Acara pun berjalan lancar hanya ada beberapa kekurangan seperti ruangan yang kurang gelap sehingga warna dari film kurang maksimal dan acara diskusi yang singkat sehingga kesempatan bertanya terbatas dan kami kurang bisa menjelaskan secara detail pesan dan pengalaman yang kami dapat selama proses pembuatan. Alhasil ada beberapa informasi yang kurang pas beredar terkait filmnya.
Makna Jagaditta sendiri adalah semesta. Kami mengangkat tema cinta lingkungan dengan cara sendiri.
Filmnya sendiri murni fiksi. Unsur dokumenter hanya menunjukkan semua lokasi di film itu riil di Situbondo dan keseharian dari tokoh utama di film juga tak jauh berbeda seperti di keseharian.
Filmnya tidak begitu naratif karena memang didesain bergaya teatrikal. Ada puisi, simbol-simbol, dan gerak teatrikal.
Filmnya memang belum sempurna. Ada banyak kekurangan karena ini merupakan debut film KOMiK di mana kami masih amatiran, kecuali bagian editing gambar, Agung Jarkasih yang sudah sering membuat film. Ke depan, saya dan kawan-kawan berharap bisa membuat film yang jauh lebih baik.