Lihat ke Halaman Asli

Dewi Puspasari

TERVERIFIKASI

Penulis dan Konsultan TI

Tumbuh Bersama KOMiK

Diperbarui: 18 Agustus 2022   14:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tema animasi ini ke depan akan coba diangkat menjadi buku oleh KOMiK (dok. KOMiK) 


Dua bulan ini entah kenapa aku lagi malas-malasnya menulis ulasan film. Ada banyak film bagus kutonton baik di layar bioskop maupun platform OTT, tapi rasanya ada rasa enggan untuk membuat ulasannya. Rasanya agak malu juga mengingat saat ini masih menjadi punggawa KOMiK.

Ini adalah cerita tentang kesan dan pengalamanku bersama KOMiK. Mungkin ceritanya bakal tidak runtut alias ke sana ke mari.

Tidak berlebihan bila ku berani menyebut diriku tumbuh bersama KOMiK. Sejak awal 2017 menjadi salah satu pengelola KOMiK, ada banyak mimpi yang berhasil kuwujudkan bersama KOMiK.

Ketika diajak menjadi pengelola KOMiK oleh Pak Agung, aku merasa ada banyak hal yang potensial dikembangkan oleh KOMiK. Waktu itu bersama Dina dan Pak Agung, kami rajin mengetuk pintu jaringan bioskop dan ruang tonton alternatif untuk menjalin kerja sama. Ada yang menyambut dengan tangan terbuka, ada juga yang setengah hati.

Saat itu bagian yang menyenangkan ketika kami nonton layar tancap yang diadakan oleh Kedutaan Denmark. Itu bukan sekadar layar tancap karena juga disertai banyak makanan enak yang cuma-cuma.

Kemudian kami mengadakan acara nobar dan diskusi dengan melibatkan komunitas anti teroris. Menariknya di acara ini ada mantan teroris yang bercerita tentang pengalaman ia mengalami 'cuci otak' hingga kembali ke jalan yang benar.

Tahun 2017 bisa dibilang awal dari kami melakukan sejumlah kolaborasi. Lima tahun kemudian, secara perlahan-lahan kami mendapatkan buah dari kolaborasi tersebut.

Adalah Bale Films di mana sebelumnya bernama Free Aktivitas adalah salah satu komunitas yang sering kami ajak berkolaborasi. Komunitas ini berisikan siness film dari Kabupaten Bogor yang dipimpin Agung Jakarsih. Siapa nyana dari sebuah desa di Kabupaten Bogor, hadir berbagai film pendek yang berhasil meraih sejumlah penghargaan.

Dari yang awalnya kami lebih banyak mengundang Bale Films untuk memutar karya barunya, kemudian kami bekerja sama membuat film pendek. Proyek pertama KOMiK membuat film pendek memang banyak kekurangan, namun kami juga mendapat ilmu yang cukup banyak.

Ke depan aku berharap KOMiK makin produktif membuat film. Mungkin bisa diawali dari workshop pra produksi, kemudian proses produksi hingga workshop paska produksi hingga film siap tayang.

Saat ini KOMiK cukup aktif dalam menyusun pustaka baik dalam rupa majalah maupun buku. Majalah KO-Magz ini bisa jadi semacam arsip ke depannya. Sedangkan buku film berbahasa Indonesia saat ini masih terbatas. Apalagi yang khusus membahas film Indonesia. Ke depan sudah ada beberapa tema yang siap diangkat menjadi sebuah buku, baik yang sifatnya antologi maupun semacam riset bareng.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline