"You underestimate how the smallest decisions can compound into significant differences over a lifetime." - Alpha Waymond Wang
Konsep multisemesta (multiverse) mulai banyak disampaikan lewat film-film belakangan ini. Dalam konsep multisemesta, setiap keputusan melahirkan percabangan waktu dan versi lain dari seseorang.
Konsep multisemesta juga menjadi sajian utama dalam "Everything Everywhere All At Once" (EEAAO), namun dikemas dengan jenaka, hangat, dan segar. Usai menonton, emosi kalian akan campur aduk.
Sentral dari cerita EEAAO adalah keluarga Wang. Cerita dibuka dengan pasangan suami istri pengelola binatu di Amerika, Waymond Wang (Ke Huy Quan) dan Evelyn Quan Wang (Michelle Yeoh). Mereka berdua sedang kalut. Mereka harus datang ke kantor pajak, sementara binatu juga perlu dijaga dan ayah Evelyn, Gong Gong (James Hong) akan datang dari China.
Sementara itu, putri semata wayang mereka, Joy Wang (Stephanie Hsu) mendadak datang sambil berupaya mengenalkan kekasihnya, Becky Sregor (Tallie Medel). Evelyn nampak tak suka dengan pilihannya. Ia makin kesal ketika melihat Joy memaksa untuk mengenalkan Becky ke kakeknya. Hubungan ibu dan anak pun makin merenggang.
Chaos pun menghampiri ketika Evelyn, suami dan ayahnya memasuki lift di gedung pajak. Tiba-tiba suaminya bertingkah aneh dan memberinya instruksi yang membingungkan. Ia berkata ia bukan suaminya, melainkan Alpha Waymond, Waymond dari semesta yang berbeda.
Ia mengajarkan Evelyn cara lompat semesta dan mentransfer kesadaran ke semesta berbeda untuk mengunduh versi dirinya yang berbeda. Akan ada ancaman dari Jobu Tupaki yang bisa merusak seluruh semesta dan hanya Evelyn yang bisa menghentikannya.
Ulasan berikut mengandung sedikit spoiler!
Cerita yang Absurd, Kocak, Segar, dan Hangat
Kesanku terhadap film ini campur-aduk. Jalan ceritanya imajinatif namun agak absurd. Ada banyak adegan yang membuatku terpingkal-pingkal. Tapi ada juga adegan yang membuatku tersentuh. Campur aduk, all at once. Ini drama keluarga yang chaos, jenaka, dan begitu segar.
Konsep multisemesta dari film ini relatif mudah dipahami. Setiap keputusan menjadikan percabangan garis waktu dan melahirkan versi diri kita yang berbeda. Seseorang bisa mengakses kesadaran dan kemampuan versi dirinya yang lain dengan melakukan lompatan setelah melakukan hal-hal yang bersifat chaos untuk pemicunya.