Esensi manusia salah satunya adalah sebagai makhluk sosial. Ketika sebagai makhluk sosial, manusia tak dapat hidup sendiri, melainkan memerlukan manusia lainnya. Oleh karena itu maka hablum minannas atau hubungan antara sesama manusia juga menjadi perhatian dalam ajaran Islam.
Hablum minannas adalah salah satu dimensi ketakwaan terhadap Allah SWT. Dimensi ketakwaan lainnya adalah hablum minallah alias dimensi vertikal, yang bermakna hubungan manusia dan Tuhan, yang bentuknya seperti sholat, berpuasa, dan ibadah lainnya.
Oleh karena sifatnya horizontal yakni ke sesama manusia maka bentuk hablum minannas ada beragam tindakan. Tujuan utama hablum minannas sendiri adalah saling berbuat baik sebagai sesama manusia.
Konsep hablum minannas ini selaras dengan esensi manusia sebagai makhluk sosial dan sebagai anggota masyarakat. Sebagai warga, kita hidup bertetangga di mana dalam sehari-hari kita bersinggungan dengan mereka.
Tetangga ibarat saudara kita yang paling dekat dengan kita. Jika kita perlu apa-apa yang sifatnya mendesak, maka kita bisa minta tolong ke mereka. Oleh karenanya Islam mengajarkan agar kita bersikap baik kepada tetangga.
Andaikata tak terbiasa untuk menegur atau menyapa kepada tetangga, maka kita bisa tersenyum dan mengangguk kepada mereka. Juga sebaiknya jangan mengganggu dan merugikan mereka dengan menyalakan musik terlalu keras, memarkir kendaraan di gerbang mereka, dan sebagainya.
Andaikata kita sedang melakukan renovasi rumah, ada baiknya kita juga memberitahukan ke tetangga karena suaranya pastinya mengganggu mereka. Sebaiknya juga jangan melakukan renovasi hingga lepas Maghrib karena juga akan mengganggu tetangga yang akan beristirahat.
Tetangga adalah kawan terdekat. Sebaiknya jangan pernah berkata, kita bisa hidup sendirian tanpa tetangga. Siapa tahu kita perlu bantuan mereka suatu saat.
Aku ingat suatu ketika kucingku hamil besar. Saat itu aku lagi sering pulang ke kampung halaman karena ayah sedang sakit keras. Salah satu tetangga mengabarkan kucingku suka main ke rumahnya. Aku pun meminta maaf dan meminta bantuannya untuk mengurus kucingku hingga aku kembali ke Jakarta.