Lihat ke Halaman Asli

Dewi Puspasari

TERVERIFIKASI

Penulis dan Konsultan TI

Indonesia Masih Perlu Film Biografi untuk Menebarkan Inspirasi

Diperbarui: 2 April 2022   21:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film "Susy Susanti - Love All" bukan hanya tentang pertandingan Olimpiade (sumber gambar: montase film.com) 

Tokoh pendiri bangsa dan pahlawan adalah sosok yang paling banyak diboyong ke layar lebar dalam bentuk film biografi atau biopik. Berikutnya, adalah juara-juara dan pahlawan di pertandingan olah raga.

Sudah ada nama-nama seperti Lim Swie King lewat "King" dan Susy Susanti - Love All" dari cabang olah raga populer di Indonesia.

Menyusul kemudian, cerita juara olimpiade dari panahan melalui "3 Srikandi". Sepertinya Indonesia masih perlu banyak sosok untuk dibuat biopik untuk menebarkan inspirasi.

Dari kancah bapak bangsa dan pahlawan, sudah ada cukup banyak sosok yang dibuatkan film layar lebarnya. Mereka adalah Soekarno dalam "Soekarno: Indonesia Merdeka" dan "Ketika Bung di Ende": Tjokroaminoto lewat "Guru Bangsa:Tjokroaminoto", KH. Ahmad Dahlan dalam "Sang Pencerah", dan tentang K.H. Hasyim Asy'ari dalam "Sang Kiai".

Cerita tentang Bung Hatta sendiri sebenarnya terselip di film "Banda The Dark Forgotten Trail". Ketika beliau diasingkan di sana, ia di kenal sangat disiplin dan gemar membaca buku oleh warga setempat.

Bahkan warga cukup melihat kedatangan dan kembalinya Bung Hatta ke tempat tinggalnya untuk menebak waktu. Film tentang Bung Hatta sendiri direncanakan akan dibuat dengan judul "Janji Hatta".

Film tentang H. Agus Salim sayangnya kurang promosi (sumber gambar: IMDb) 

Tokoh pahlawan yang juga sudah dibuatkan biopiknya adalah pemimpin delegasi Indonesia saat perundingan yang menguasai banyak bahasa asing. Ia adalah H. Agus Salim dalam "Moonrise Over Egypt".

Kemudian ada mantan Presiden Habibie dalam Trilogi "Habibie & Ainun", WR Supratman dalam "Wage", dan kisah Romo Soegijapranata yang membantu perjuangan bangsa dalam "Soegija".

Deretan pahlawan juga dibuat biopiknya, dari Tjut Nja' Dien dalam "Tjoet Nja Dhien", Kartini lewat adaptasi film, Nyai Ahmada Dalam dalam "Nyai", Sultan Agung dalam "Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, dan Cinta", Soedirman dalam "Jenderal Soedirman", Bung Tomo lewat "Soerabia 45", dan Wolter Monginsidi dalam "Tapak-tapak Kaki Wolter Monginsidi", dan Pangeran Diponegoro dalam "November 1828".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline