Lihat ke Halaman Asli

Dewi Puspasari

TERVERIFIKASI

Penulis dan Konsultan TI

"Drive My Car", Perjuangan Melepas Beban Masa Silam

Diperbarui: 29 Maret 2022   12:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film "Drive My Car" bisa jadi kuda hitam di ajang Piala Oscar 2022. Scene saat Kafuku awalnya gusar karena tak boleh menyetir sendiri. Sumber: Kompas.com

Bukan kali pertama Jepang memiliki wakil Oscar lewat nominasi di kategori Best International Feature Film. Namun yang bikin film " Drive My Car" (Doraibu mai ka) ini undang perhatian, karena ia juga berhasil masuk tiga kategori nominasi Oscar 2022 lainnya, "Best Picture", "Best Adapted Screenplay", dan "Best Director". Apa sih yang bikin film ini menarik?

Film ini memiliki premis tentang Yusuke Kafuku, seorang aktor teater, yang berjuang melepaskan beban masa silamnya. Namun, rasa bersalahnya atas kematian istrinya terus membayang-bayanginya.

Kafuku (Hidetoshi Nishijima) dan Oto (Reika Kirishima) punya hubungan yang unik sebagai suami istri. Keduanya kompak sebagai pekerja seni. Oto sering punya ide cerita yang unik yang diceritakannya malam hari jelang tidur. Namun ia sering melupakannya. Sehingga Kafuku keesokan paginya memberitahukan ceritanya dan ia mencatatnya.

Cerita Oto pernah raih penghargaan dan ia kemudian sukses sebagai penulis skenario drama di sebuah televisi. Sedangkan Kafuku sejak kematian putrinya, lebih menekuni dunia panggung. Ia sedang tertarik untuk bereksperimen dengan pertunjukan drama yang melibatkan multibahasa. Di antaranya bahasa Indonesia dan bahasa Jepang.

Meski terlihat kompak di luar, Kafuku sebenarnya tersiksa batinnya. Ia tahu istrinya memiliki banyak hubungan dengan para aktor drama. Namun ia tak berani menyampaikan keberatannya dan berpura-pura bersikap biasa. Hingga si istri meminta waktu untuk berbicara dengannya dan ia datang terlambat. Istrinya tak pernah lagi sadar. Sejak itu Kafuku seperti terpenjara oleh rasa bersalahnya.

Sebuah Drama dengan Tempo yang Lambat
"Drive My Car" adalah sebuah drama dengan tempo yang lambat. Ibarat naik kendaraan, maka si pengendara sengaja melambatkan laju kendaraannya untuk menikmati perjalanan atau malah ia sebenarnya tak ingin segera tiba di tujuan.

Di sini penonton selama hampir tiga jam disuguhi dengan emosi yang coba disimpan rapat-rapat oleh Kafuku. Di luar pementasan, ia pria yang pendiam dan jarang menunjukkan reaksinya. Namun kemudian ada momen-momen yang membuat emosinya lepas. Sedikit demi sedikit ia bisa menunjukkan emosinya yang coba ditekannya.

Kafuku sendiri adalah tipe pria yang setia dan menjaga betul-betul benda kesayangannya. Mobilnya telah berusia 15 tahun. Mobil merah tersebut dirawatnya dengan baik. Ia sebenarnya enggan untuk disopirin, lebih suka mengendarai mobilnya sendiri.

Film "Drive My Car" bisa jadi kuda hitam di ajang Oscar 2022 (Sumber gambar: imdb.com) 

Oleh karenanya di awal ia nampak gusar ketika institusi yang memperkerjakannya untuk memimpin pertunjukan meminta ia menerima Misaki Watari (Toko Miura) sebagai sopir pribadinya selama beberapa bulan di Hiroshima. Di sinilah selama kurang lebih dua jam ada interaksi yang menarik antara Kafuku dan Watari selama keduanya melakukan perjalanan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline