Lihat ke Halaman Asli

Dewi Puspasari

TERVERIFIKASI

Penulis dan Konsultan TI

Festival Sinema Australia Indonesia Kembali Hadir, Ada 7 Film dan Workshop Gratis

Diperbarui: 11 Februari 2022   15:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yuk segera daftar FSAI 2022 (sumber gambar: Australian Embassy Jakarta)

Mulai minggu depan, penggemar film akan dimanjakan dengan tujuh film pilihan dalam gelaran Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI) 2022. FSAI ketujuh ini akan diadakan pada 19-27 Februari secara virtual, sehingga bisa dinikmati di mana saja. Nah apa saja tujuh film tersebut?

Tahun ini FSAI menampilkan lima film Australia dan dua film Indonesia. Film-film tersebut merupakan hasil kurasi, yang membawa pesan keberagaman, kreativitas, dan persahabatan. Genre filmnya sendiri beragam, dari drama komedi, animasi hingga film dokumenter. Selain film, juga ada sesi diskusi dan Workshop film.

Dalam konferensi pers secara virtual kemarin (10/2) yang juga dihadiri Menparekraf Sandiaga Uno, Dubes Australia Penny Williams dengan antusias menjelaskan "Festival tahun ini adalah perayaan sejati kreativitas dan keahlian yang ada di sektor film, hiburan, dan  seni kreatif Australia dan Indonesia."

Jadwal film, untuk jadwal masterclass cek di website (sumber gambar: Australian Embassy Jakarta)

Ketujuh film yang tayang di FSAI 2022 yaitu "Jasper Jones", "River", "100% Wolf", "Paper Champions", "Long Story Short", "Kado", dan "Mountain Song". Setiap film akan diputar dua kali, dan ditayangkan secara live. Kalian bisa mendaftar dan menyaksikannya di website FSAI 2022.

Berikut sinopsis dan deskripsi singkat film-film yang tayang di FSAI 2022

"Jasper Jones" -- Misteri

Film "Jasper Jones' yang bergenre drama misteri ini mengisahkan misteri pembunuhan yang dialami seorang gadis yang dilaporkan hilang oleh keluarganya, Laura Wishheart. Penemu korban, Jasper Jones, ketakutan ia akan dituduh menjadi pembunuhnya. Ia pun mengajak Charlie yang masih berusia 14 tahun untuk membantunya menemukan pembunuhnya.

 Ada sosok Angourie Rice di film ini(sumber gambar: Mongrel Media Inc)

Film yang dibesut Rachel Perkins ini memiliki pesan tentang keberagaman, di mana pada tahun tersebut, sekitar tahun 1960-an, warga Australia masih memiliki rasa curiga kepada warga non kulit putih. Ada beberapa bintang besar di sini, yakni Toni Collete, Hugo Weaving, dan Angourie Rice.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline