"Pilihan adalah ilusi. Kamu telah tahu harus berbuat apa... " - Morpheus kepada Bugs.
Wachowski bersaudara sebenarnya paham trilogi "The Matrix" sebaiknya dibiarkan berakhir begitu saja. Memang bitter sweet ending, tapi secara keseluruhan, ketiga film "The Matrix" plus "Animatrix" memberikan pengaruh yang begitu besar terhadap pop culture secara global.
Oleh karenanya ketika Warner Bros. mengumumkan akan dibuat sekuel "The Matrix" setelah 18 tahun berselang, para fans bertanya-tanya, perlukah? Dan saya yakin ada sebagian fans yang kecewa ketika menyaksikan "The Matrix: Ressurections".
Entah kenapa ada semacam tren di kancah perfilman untuk menghidupkan kembali film lawas yang pernah hits. Memang biasanya setiap era ada saja proyek semacam itu, tapi semakin ke sini semakin menjadi-jadi. Ibaratnya nostalgia itu menarik untuk dijual. Atau kasarannya, nostalgia dan franchise besar masih bisa menarik pundi-pundi uang.
Namun tak semua sekuel/prekuel, reboot, atau adaptasi dari film besar itu gagal dan buruk. Apabila ceritanya menarik dan ada sesuatu yang baru, para fans akan tetap menyukainya. Franchise "The Fantastic Beasts" , "Godzilla", dan "The Hobbit", misalnya.
Nah masalahnya, cerita "The Matrix" sulit untuk diutak-atik. Untuk prekuelnya sudah ada "Animatrix" yang apik. Sedangkan untuk sekuelnya, dua tokoh utamanya, Thomas Anderson alias Neo (Keanu Reeves) dan Trinity (Carrie-Anne Moss) telah menjadi martir demi keberlangsungan manusia dan perdamaian antara manusia dan bangsa mesin (sentinel). Apalagi yang akan dikulik?
Namun bukan Hollywood jika tak pandai membujuk fans untuk ke bioskop menyaksikan kelanjutan kisah Neo dan Trinity. Adapun para fans mungkin sama seperti saya, mereka sebenarnya tak berharap bakal ada sekuelnya, namun tetap penasaran ingin menyaksikannya.
Berikut adalah paragraf-paragraf yang mengupas tentang filmnya. Kuupayakan minim spoiler.
Lebih ke Kisah Cinta Neo dan Trinity
Sekuel "The Matrix" ini sebenarnya lebih mengutamakan hubungan percintaan antara Neo dan Trinity. Walaupun cerita di awal ke sana ke sini tak jelas, namun utamanya adalah hubungan percintaan kedua hero di "The Matrix" tersebut.