Lihat ke Halaman Asli

Dewi Puspasari

TERVERIFIKASI

Penulis dan Konsultan TI

"Arcane: League of Legends", Animasi Adaptasi Game dengan Grafis Mewah

Diperbarui: 9 November 2021   13:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karakter dalam "Arcane" (sumber gambar: TheSundaily.my)

"Every legend has a beginning"

Saya belum pernah memainkan game  "League of Legends", tapi langsung jatuh cinta dengan trailer serial animasi berjudul "Arcane: League of Legend" yang tayang di Netflix sejak beberapa hari lalu. Desain karakter, desain background dan set, pengembangan cerita, dan kualitas grafisnya sungguh layak diapresiasi.

Cerita dalam serial animasi ini adalah gabungan fantasi, Sci-Fi, dan distopia. Latarnya adalah Runeterra dengan dunia atas dan dunia bawah (underground), bernama Piltover dan Zaun.

Piltover atau dunia atas adalah dunia yang terang dengan penduduknya menyukai seni, literasi, dan edukasi. Mereka rata-rata hidup berkecukupan. Sedangkan Zaun adalah dunia yang keras dengan black market, prostitusi, dan lainnya tapi mereka berjuang keras untuk hidup.

Dulunya dua tempat ini adalah satu sebelum kemudian terpisah. Sekarang dua tempat tersebut seolah-olah melambangkan status sosial.

Cerita dalam serial ini diawali dengan sebuah kejadian yang membuat dua tokoh utama, kakak beradik, Vi dan Powder, menjadi yatim piatu. Ia kemudian di bawah asuhan Vander, yang seolah-olah menjadi ayah angkat mereka.

Suatu ketika Vi, Powder, dan dua kawannya mengeksplorasi Piltover dan hendak mengambil benda-benda berharga. Mereka tiba di sebuah bangunan yang indah dan mengambil beberapa barang di sana.

Gambaran Piltover, dunia atas (sumber gambar: Rockpapershotgun.com)


Musibah terjadi ketika Powder mengambil beberapa buah kristal berwarna biru. Ketika penghuni tempat tersebut tiba, keempatnya berupaya untuk kabur dan Powder menjatuhkan salah satu kristalnya. Lalu terjadi ledakan besar yang menghancurkan bangunan.

Keempatnya selamat dan kembali ke rumah mereka. Tapi sejak itu penghuni dunia bawah merasa tak aman. Petugas polisi Piltover mencari mereka dan melakukan ancaman. Mylo, kawan Vi, kecewa terhadap Powder, dan menyebutnya sebagai Jinx. Vander yang menjadi pemimpin Zaun tak bisa selalu membantu mereka ketika terjadi sesuatu yang sangat berbahaya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline