Lihat ke Halaman Asli

Dewi Puspasari

TERVERIFIKASI

Penulis dan Konsultan TI

"The Medium" Horor Mockumentary tentang Dukun, Ruh, dan Kerasukan

Diperbarui: 4 November 2021   22:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nim mendapatkan kemampuannya sebagai dukun secara turun-temurun | sumber gambar: IMDb

"The Medium" sebuah film horor yang ceritanya dibangun dengan baik, meski mungkin tidak seperti tren horor 'malas' saat ini yang rata-rata hanya mengandalkan jumpscare. Film ini juga memberikan banyak kejutan cerita yang mungkin tak sesuai dengan harapan penonton.

Seperti halnya horor Thailand yang seram -- apalagi Banjong Pisanthankun sebelumnya dikenal lewat film horornya "Alone" dan "Shutter" -- maka penonton sebaiknya mendengarkan peringatan, jangan menontonnya sendirian. Kecuali kalian siap terima risikonya, ketakutan selama dan usai menyaksikan film ini.

"The Medium" diawali dengan kedatangan sebuah tim dokumenter yang menjelajah negeri untuk mendokumentasikan kegiatan para dukun. Mereka tiba di tempat Nim (Sawanee Utoomma), di Isan. Nim seorang dukun yang dirasuki Bayan, spirit penjaga desa.

Nim bercerita bila dukun sudah sejak dulu ada sebagai medium antara dunia manusia dan dunia spirit. Di dunia, manusia hidup berdampingan dengan para spirit, baik spirit mereka yang telah meninggal dan spirit tiap tempat. Di gunung, laut semuanya ada spirit atau ruh. Pepohonan, sawah juga memilikinya.

Bayan merupakan entitas sakral pelindung di desa tersebut | sumber gambar: IMDb

Ketika terjadi ketidakseimbangan atau ruh jahat menyerang manusia, maka Nim membantunya lewat kekuatannya yang diperoleh dari Bayan.

Kemampuan sebagai dukun dari Bayan ini diwariskan secara turun-temurun di keluarga Nim, dari nenek, bibi, lalu seharusnya turun ke Noi (Sirani Yankittikan), kaka Nim. Namun kakaknya menolaknya dan berpindah agama ke Protestan. Nim pun kemudian menerima takdir tersebut sebagai dukun desa tersebut.

Suatu ketika Nim mendengar kabar kematian kakak iparnya. Ia pun menghadiri upacara pemakamannya. Saat malam, ia melihat keponakannya, Mink (Narilya Gulmongkolpech), berperilaku aneh. Gelagat aneh itu berlanjut ke esok harinya.

Nim yang curiga lalu menggeledah kamar Mink dan menemukan benda aneh di lemarinya. Semakin lama Mink berkelakuan janggal. Ia juga mengaku sering mimpi buruk dan kesakitan.

Noi akhirnya meminta bantuan Nim. Awalnya Nim mengira roh Bayan yang akan memasuki Mink, sehingga ia bisa mewariskan kemampuannya sebagai dukun ke Mink.

Tapi rupanya bukan.

Dukun, Kerasukan, dan Pewarisan Kemampuan
Cerita horor "The Medium" ini menurut saya horor terbaik dari Banjong. Cerita dibangun dengan apik. Latar cerita, seperti peran dukun dan kegiatannya disampaikan dengan jelas ke penonton sebelum ke inti cerita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline