Lihat ke Halaman Asli

Dewi Puspasari

TERVERIFIKASI

Penulis dan Konsultan TI

"Dune", Penonton Dimanjakan dengan Visual dan Skoring yang Megah

Diperbarui: 29 Maret 2022   12:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Potongan film Dune. sumber: CNET.com

"Mimpi adalah pesan dari dalam diri"  

Paul Atreides (Timothee Chalamet) kerap bermimpi tentang daerah gurun dan seorang perempuan bermata biru. Mimpi itu terus berulang. Tak dinyana mimpi tersebut bukan hanya bunga tidur. Mimpi tersebut menjadi awal kehidupan baru House of Atreides yang diceritakan dalam film "Dune". Film ini mulai tayang kemarin, Rabu (13/10) di bioskop.

Pemimpin House of Atreides, Duke Leto Atreides (Oscar Isaac) menerima dengan berat hati keputusan Emperor untuk mengelola penambangan rempah-rempah dan memerintah di Planet Arrakis. Rempah-rempah tersebut sangat berharga. Ia bisa membuat awet muda, menambah vitalitas, membantu meningkatkan kemampuan mental serta kemampuan navigasi.

Planet Arrakis sendiri adalah planet yang ganas untuk ditinggali. Planet ini berupa gurun pasir. Suhunya bisa mencapai 60 derajat, air susah didapat, dan ada monster berupa cacing raksasa alias Shai-Hulud, tersembunyi di bawah permukaan padang pasir. Planet ini didiami oleh  bangsa yang disebut Fremen yang memiliki ciri khas bermata biru.

Sebelum House of Atreides ditunjuk, Arrakis dikuasai House of Harkonnen. Keluarga tersebut memerintah di Arrakis dengan keji dan brutal. Kini keluarga Atreides berupaya sebaliknya. Mereka ingin menggandeng bangsa Fremen. Namun sebelum rencana tersebut terwujud, ada ancaman lain yang lebih besar.

Planet Arrakis tak bersahabat | sumber gambar: IMDb

Visual dan Skoring yang Megah

Film ini diangkat dari novel populer karya Frank Herbert. Sebelumnya film ini pernah diadaptasi oleh David Lynch pada tahun 1984, tapi sayangnya respon penonton ke film tersebut negatif dengan sejumlah alasan. Lalu Denis Villeneuve yang sebelumnya juga membidani film science fiction seperti "Arrival" dan "Blade Runner 2049",  tertarik untuk memboyong kembali film ini ke layar lebar.

Ya, film ini adalah remake sekaligus juga reboot. Ia memulai lagi dari awal. Film sepanjang kurang lebih 150 menit ini baru awalan, baru film pertama. Ceritanya masih panjang. "Dune" potensial menjadi franchise besar seperti "Star Wars" apalagi bila melihat jumlah novelnya yang banyak.

Durasi sepanjang 2 jam 30 menit ini rupanya belum mampu untuk menuntaskan kisah "Dune" karena Denis ingin menceritakan gambaran keluarga Atreides dan kondisi Planet Arrakis dengan detail. Alhasil tempo filmnya agak lambat.

Meski durasi film cukup panjang, penonton akan merasa puas. Film ini benar-benar memanjakan indera mata dan indera pendengaran. Visualnya begitu memikat, CGI-nya detail, dan bisa menyuguhkan keindahan planet asal keluarga Atreides juga panorama Planet Arrakis yang indah sekaligus misterius. Apresiasi buat Greig Fraser dari divisi sinematografi.

Kostum dan make up-nya juga detail dan menawan. Kostum yang dikenakan para "penyihir" perempuan alias Bene Gesserit nampak seram, namun sekaligus unik. Make up dan CGI untuk Baron dari keluarga Harkonnen (Stellan Skarsgard) membuat wujudnya seperti bukan manusia biasa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline