Lihat ke Halaman Asli

Dewi Puspasari

TERVERIFIKASI

Penulis dan Konsultan TI

Animasi Pendek "Happiness" Sindir Kehidupan Manusia Modern

Diperbarui: 7 Oktober 2021   23:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film animasi "Happiness" memberikan gambaran satir kehidupan manusia modern | sumber gambar: Short of The Week

Apa kebahagiaan menurut definisimu? Apakah ia bermakna kebebasan atau mendapatkan barang-barang mewah? Sebuah animasi pendek yang dibesut oleh Steve Cutts berjudul "Happiness" cukup jeli membidik hal-hal yang meresahkan di lingkungan kehidupan sosial modern. Sebenarnya bentuk kebahagiaan seperti apa yang dicari oleh kaum yang menyebut dirinya modern?

Steve Cutts dalam animasinya berdurasi empat menitan tersebut menggunakan sosok tikus, alih-alih manusia. Sama halnya dengan manusia, digambarkan dalam animasi tersebut, jumlah populasi tikus begitu besar.

Seekor tikus sibuk berlari. Di depannya ada banyak gerombolan tikus berlarian ke arah tujuan yang sama. Mereka rupanya menuju ke stasiun kereta. Mereka berdesakan menuju stasiun kereta, sementara di dalam stasiun antrian penumpang tikus sudah bertumpukan. Di dalam gerbong kereta, penumpang juga sulit untuk keluar dan turun saking penuhnya.

Para penumpang kereta kemudian juga naik eskalator menuju arah yang sama. Di jalanan, kendaraan seliweran ke sana ke sini. Lalu lintas demikian padatnya. Demikian pula dengan trotoar yang juga sarat dengan pejalan kaki.

Kadang-kadang manusia memburu sesuatu yang eksklusif hanya untuk sekedar prestis dan agar tetap eksis| sumber gambar: Youtube/Steve Cutts


Baliho-baliho saling beradu menawarkan kebahagiaan. Dari pertunjukan film,   minuman dan makanan kekinian, tempat karaoke, dan obral barang bermerk dengan black friday dan lainnya. Semua tikus seperti terhipnotis mengarah ke tempat-tempat sumber kebahagiaan tersebut bersama-sama. Tak peduli hingga akhirnya mengantri panjang dan saling berebut.

Kebahagiaan juga ditawarkan dalam rupa mobil mewah. Mobil ditawarkan dengan diskonan yang membuat tikus silap mata. Eh ternyata tikus lainnya juga memiliki niatan yang sama, banyak yang membeli mobil lalu mengarah ke tempat liburan yang sedang hits. Yang terjadi mereka hanya parkir masal, tak sampai-sampai ke tempat yang dituju.

Ya, masih banyak adegan lainnya yang membuatku nyengir. Film animasi ini berhasil membuatku tersindir. Tentang sifat manusia modern yang suka ikut-ikutan, ada obyek wisata yang lagi hits  eh semua ngikut. Ada makanan minuman lagi kekinian, semua ke sana karena ingin ikut hits kekinian juga, takut dianggap ketinggalan.

Ada adegan lainnya yang membuatku sedih dan miris, seperti tawaran iming-iming dengan kedok sebagai sumber kebahagiaan yang kemudian ternyata malah menjerumuskan. Ini juga ada di sekitar kita. Demikian juga dengan perangkap tikus yang merupakan metafora dari situasi yang menjebak manusia untuk melakukan rutinitas.

Tikus-tikus itu terus sibuk mencari makna kebahagiaan, apakah dari hal yang rutinitas, apakah dari kemewahan, ataukah dari sekedar mengikuti tren kekinian, atau hanya mengikuti suara mayoritas?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline