Lihat ke Halaman Asli

Dewi Puspasari

TERVERIFIKASI

Penulis dan Konsultan TI

Mengenang Kondisi Bus Kota Jakarta Dulu Lewat Lagu "Salah Jurusan" Rif

Diperbarui: 24 Juli 2021   01:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dulu tak nyaman naik bus kota | sumber gambar: maingitardulu.com

Band /rif yang beraliran pop rock memiliki sejumlah hits. Selain "Radja", mereka juga beken lewat lagu "Bunga" "Lo Toe Ye", "Dunia", "Si Hebat", dan "Salah Jurusan". Lagu yang menurutku paling unik dan paling berkesan adalah "Salah Jurusan".

Tembang "Salah Jurusan" dirilis tahun 2002. Lagu ini masuk dalam album keempat band asal Bandung ini, bertajuk "... Dan Duniapun Tersenyum" yang dirilis tahun 2002.

Aku ingat awal-awal tinggal Jakarta saat mengikuti program magang kerja selama empat bulan di Sunter. Waktu itu numpang tinggal di kosan kakak di kawasan Warung Buncit. Alhasil aku harus naik Kopaja 20 bersambung Metro Mini 07 yang situasinya seperti dalam lagu tersebut.

Metro Mini dan Kopaja menjadi angkutan umum yang disukai dan dibenci warga Jakarta masa itu. Enaknya tarifnya murah, bisa berhenti dan distop di mana saja, rutenya juga lumayan jauh dan rata-rata sopirnya ugal-ugalan. Nggak enaknya, selain panas, bangku keras, juga rawan oleh pencopet.

Sebenarnya aku suka naik bus ini andaikata sopirnya tidak ugal-ugalan dan tidak ada pencopet. Tidak ber-AC sebenarnya bukan masalah.

Aku termasuk yang sedih bus tigaperempat seperti Metro Mini, Koantas, dan Kopaja ini rutenya banyak dihapus karena tak semua rute dicakup oleh TransJakarta, atau kalau dicakup pun harus transit berkali-kali sehingga makin menguras tenaga dan waktu. Sama halnya dengan rute bus Patas yang makin sedikit. Dengan adanya pandemi ini nasib bus kota makin perih.

Dalam lagu tersebut tergambar kisah seseorang yang hanya memiliki duit ngepas. Ia pun naik bus kota yang penuh penumpang. Ia berdiri berhimpitan dengan penumpang lain. Merasa panas dan pengap, serta merasai berbagai aroma.

Ku terjepit di dalam bis
Yang telah penuh beraneka aroma
Aroma

Apa daya uang pas-pasan. Tak ada cara lain pulang ke rumah selain naik bus kota.

Pada saat itulah ia membayangkan sesuatu. Situasi yang berbeda dengan kondisinya saat itu. Naik sedan mewah atau sekadar minum air dingin yang segar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline