"Some are born great
Some achieve greatness
Some have greatness thrust upon them...
and then... there are others"
Di sebuah kisah fiksi ada seorang yang sejak lahir tak beruntung. Hidupnya juga selalu diiringi kesialan demi kesialan. Namun alih-alih mengeluh, ia mencoba untuk tetap optimis hingga akhir hayatnya. Cerita dark comedy ini tertuang dalam animasi pendek dari negara Australia berjudul "Harvie Krumpet".
Pada tahun 1921 di Polandia, Harvie dilahirkan oleh pasangan suami istri yang miskin namun mereka hidup harmonis. Harvie sejak kecil mengalami sindrom tourette, di mana ia suka melakukan suatu gerakan berulang-ulang.
Di sekolahnya Harvie sering dirundung kawan-kawannya. Hingga kemudian ibunya mengajarinya sendiri. Dari situlah Harvie menjadi anak yang suka mengumpulkan informasi yang menarik baginya, meski sebenarnya informasi itu dirasa kurang penting atau aneh bagi kalangan awam.
Nasib buruk Harvie tak kunjung berhenti mengiringi hidupnya. Rumahnya terbakar dan kedua orang tuanya meninggal. Ia mendapat pekerjaan sebagai pemungut bola golf tapi kemudian tersambar petir saat bekerja. Ia pun lalu memutuskan tinggal di Australia ketika pasukan Hitler menginvasi negaranya.
Nasib buruk merayapinya hingga tua (sumber: IMDb)
Kiranya nasib buruknya berhenti saat menikah dan punya anak perempuan yang cerdas. Tapi ternyata tidak.
Film animasi yang disutradarai oleh Adam Elliot ini suram. Kehidupan Harvie yang muram membuat penonton merasa kasihan. Nasibnya mirip-mirip dengan Forest Gump. Hanya Forest Gump lebih banyak beruntungnya.
Film ini memiliki genre dark comedy. Meski cerita Harvei begitu memilukan dan terus-menerus dilanda kesialan, mungkin kita tak bisa menahan tawa di beberapa adegan.
Meski ceritanya sedih tapi ada banyak pesan positif di dalam animasi ini. Janganlah sedih ketika dilahirkan tak beruntung. Di tengah keterbatasan masih ada yang bisa disyukuri seperti Harvei yang punya orang tua harmonis dan ibu yang menyayanginya.