Ketika kami masih kecil, acara yang kami tunggu-tunggu selama mengaji di masjid adalah mendengarkan dongeng seputar kehidupan para Nabi dan sahabat Nabi Muhammad SAW. Sebagian cerita sudah pernah kubaca di buku "25 Rasul" punya Ibu, tapi tetap saja aku suka mendengarkannya. Lewat mendongeng, ceritanya jadi lebih hidup.
Cerita yang sering kudengar adalah teladan sebagai pemimpin dari Nabi Muhammad SAW dan para sahabat nabi. Cerita ini membekas hingga saat ini.
Pemimpin yang Sederhana dan Tidak Memanfaatkan Jabatannya untuk Memperkaya Diri
Ketika memimpin umat Islam, Nabi Muhammad tetap hidup sederhana. Beliau tidak memanfaatkan posisinya untuk memperkaya diri. Penampilannya juga tetap sama, tidak nampak bermewah-mewah.
Kesederhanaan adalah salah satu hal teladan yang nampak dalam perilaku dan keseharian Nabi Muhammad SAW. Rumah Nabi tidaklah luas dan tidak megah.
Berdasarkan informasi dari website Islamtics, ada replika rumah Nabi di Jedah yang dibuat bersumberkan hadits. Di replika tersebut terlihat rumah Nabi hanya beratap daun palem dan berdaun pintu dari tirai.
Bersantapnya juga sederhana dan secukupnya. Pada suatu ketika berdasarkan hadits seperti yang diriwayatkan oleh Muslim dan at-Tirmidzi, Aisyah RA bercerita keluarga mereka pernah hanya menyantap air dan kurma selama sebulan.
Sahabat Nabi, Abu Bakar Ash-Shiddiq juga dikenal sebagai pemimpin yang sederhana dan tidak memanfaatkan posisinya untuk bermewah-mewah. Bahkan pada enam bulan kepemimpinannya sebagai Khalifah, ia tak menerima gaji sama sekali.
Ketika kemudian Abu Bakar mendapatkan gaji, ia merasa jumlahnya terlalu banyak. Ia kembalikan separuh gajinya karena dirasanya dengan separuh gajinya sudah cukup untuk menghidupi keluarganya.
Kisah lainnya pemimpin yang sederhana adalah sahabat Nabi yang bernama Salman Al-Farisi. Ia adalah sahabat Nabi dari Persia yang mengusulkan dibuatnya parit pada Perang Khandaq.
Ketika Salman Al-Farisi menjabat sebagai pemimpin kota Madain, Persia, ia juga tetap berkelakuan sederhana. Gajinya digunakannya untuk membantu fakir miskin, ia tak mengambilnya sama sekali untuk keperluannya.
Pemimpin yang Peduli
Nabi Muhammad dikenal sebagai pemimpin yang dermawan, peduli kepada umatnya, dan juga peduli kepada lingkungan dan alam sekitarnya. Nabi menganjurkan kepada umatnya untuk gemar bertanam dan berhemat air. Beliau juga melarang menebang pohon secara sembarangan.