Rumah tangga Pras (Fedi Nuril) tak bosan-bosannya diganggu pihak ketiga. Kini setelah ia menikmati masa-masa damai berumah tangga dengan Meirose (Marsha Timothy), lagi-lagi datang orang ketiga, berkaitan dengan masa lalu Meirose. Untuk kesekian kalinya Pras dan kali ini bersama Meirose, merasai surga yang tak dirindukan.
Film sekuel ini diawali dengan pengenalan masing-masing tokoh dengan jarak sekitar beberapa tahun dari film kedua. Dikisahkan Meirose kini menjadi istri satu-satunya Pras. Ia menjadi ibu yang baik bagi Nadia (Zara Leola) yang kini telah remaja dan putranya, Akbar (Ali Fikry) yang sudah bersekolah.
Suatu ketika Akbar yang berhasil memenangkan lomba mengeja dalam bahasa Inggris diundang bertamasya ke Jakarta oleh pihak yayasan sekolah. Kepala yayasannya baru. Ia adalah Ray (Reza Rahadian). Di sana Akbar begitu senang mengobrol bersama pria yang begitu perhatian tersebut.
Namun masalah mulai muncul ketika Meirose mengetahui bahwa Ray sang Kepala Yayasan itu ternyata Ray yang sama dengan pria yang mangkir pada acara pernikahan mereka. Ray juga yang menanamkan benih ke dirinya. Ray juga tak kalah terkejutnya. Ray yang tahu tentang rahasia asal-usul Akbar pun terus mengakrabkan diri dengan anak tersebut.
Meirose kebingungan, apakah ia harus memberitahu Pras atau tidak. Sementara itu Pras sedang gelisah karena permasalahan pelik di kantornya.
Pemeran Berganti dan Reza yang Tampil Lagi
Dalam film ketiga ini ada kejutan, dua pemerannya diganti. Ia adalah Nadia dan Meirose. Yang sebelumnya masing-masing diperankan oleh Sandrinna Michelle dan Raline Shah kini digantikan oleh Zara Leola dan Marsha Timothy.
Perubahan ini membuat penonton setia kedua film ini bisa jadi merasa kurang nyaman. Perubahan pemeran Nadia tidak begitu signifikan. Lain halnya dengan Meirose, yang seperti dua orang yang berbeda.
Diperankan oleh Marsha Timothy, Meirose nampak lebih dewasa dan matang. Seolah-olah ada gap karakter antara Meirose saat ini dan Meirose dua film sebelumnya. Meski aku suka keduanya, Meirose ala Raline atau Meirose ala Marsha.
Rasa kurang nyaman ini juga diimbuhi kehadiran Reza Rahadian. Karena tidak baca sinopsisnya, aku mengira Reza memerankan sosok dokter Syarief yang muncul pada film kedua. Eh rupanya bukan. Ia memerankan sosok yang berlainan, yaitu Ray, pria masa lalu Meirose.
Di media sosial tak sedikit yang mempertanyakan kehadiran Reza. Apakah pemerannya tak bisa diganti oleh aktor lainnya? Wajar sih komentar tersebut, aku juga merasai hal yang sama. Ini ada kaitannya dengan konsistensi dan kesinambungan cerita.
Sama halnya dengan karakter Meirose yang dulu dan sekarang yang memiliki gap. Seolah-olah sosok Meirose dalam film yang dulu tak lagi relevan.