Lihat ke Halaman Asli

Dewi Puspasari

TERVERIFIKASI

Penulis dan Konsultan TI

Air Dewa dan Ragam Minuman Fermentasi dari Berbagai Daerah

Diperbarui: 6 Maret 2021   12:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dulu tuak dijajakan keliling (sumber ilustrasi: Historia.id)

Berbicara tentang minuman beralkohol, aku jadi ingat diskusi tentang makanan dan minuman fermentasi beberapa tahun silam yang diadakan komunitas Jalansutra. 

Seingatku tahun 2016. Dalam acara tersebut juga dibahas aneka rupa minuman fermentasi yang umumnya mengandung alkohol di berbagai daerah di seluruh penjuru nusantara, serta bagaimana peranan minuman fermentasi ini pada masa dulu dan sekarang.

Air dewa. Ada yang menyebut sebagian air dari hasil fermentasi tersebut sebagai air dewa atau minuman dewa. 

Oleh karena namanya yang disebut air dewa tersebut maka jenis minuman fermentasi ini lazimnya digunakan pada saat hari-hari tertentu, upacara adat dan upacara lainnya yang bersifat sakral. 

Di Bali, minuman fermentasi yang mengandung alkohol seperti arak digunakan dalam upacara adat sebagai pengganti darah. Di Dayak juga disajikan air dewa dalam upacara adat.

Budaya minuman fermentasi ini rupanya hadir sejak lama. Ia sudah muncul sekitar abad ke-8 di nusantara dari catatan di naskah kuno Jawa. Ia semakin dikenal pada masa kerajaan di Jawa Timur, seperti Kadiri dan Majapahit. Pernah dengar kan cerita pasukan Mongol dibuat mabuk oleh pasukan kerajaan di Jawa Timur?

Budaya minuman fermentasi sebuah budaya yang menarik, bagaimana nenek moyang berupaya menyimpan dan meningkatkan nilai dari sebuah minuman lewat budaya meragi. Dari pengetahuan ini lahir beragam jenis minuman yang kita kenal seperti air tape, cuka, legen, arak, tuak, brem, dan sebagainya.

Air dewa lebih banyak ditujukan untuk acara sakral, namun ada juga jenis minuman fermentasi yang memang dikonsumsi masyarakat pada hari-hari biasa di mana dijual di kedai-kedai minum. 

Ada yang meminumnya hanya untuk mendapatkan suntikan energi, untuk ramah tamah,namun memang juga ada yang meminumnya untuk pesta mabuk-mabukan.

Memang air fermentasi bisa memabukkan jika kandungan alkoholnya tinggi dan dikonsumsi berlebihan. Namun, tak semua yang mengonsumsinya bertujuan untuk mabuk. 

Ada yang hanya digunakan untuk upacara, menghangatkan tubuh, menjalin kekerabatan, dan mendapatkan suntikan semangat dari air dewa. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline