Lihat ke Halaman Asli

Dewi Puspasari

TERVERIFIKASI

Penulis dan Konsultan TI

Cerpen: Hidup Itu Ibarat Mengarungi Jalanan

Diperbarui: 29 September 2020   23:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jalan ini mulus tapi sepi ibarat kehidupan yang damai tapi sepi peminat (dokpri)

Hidup itu seperti mengarungi jalanan yang umum Kamu temui, Dinda. Tak ada jalanan yang selalu mulus, bukan?! Jalan tol saja perlu perawatan agar jalanan tetap aman dan nyaman dilalui. Perawatan itu ibarat perawatan diri baik fisik, mental, dan hatimu agar selalu menarik dan sehat.

Ingat-ingatlah jalan yang pernah kita lalui selama perjalanan. Di daerah kabupaten Bogor, misalnya, sekian tahun lalu. Ada banyak jalanan rusak, jalanan berlubang, yang membuatmu merasa seolah-olah di suatu negeri yang jauh dari ibu kota.

Hidup itu juga seperti itu adakalanya jika kita terlalu larut dalam lingkungan yang toksik maka kita bisa ikut-ikutan tercemar. Berada di kalangan teman-teman yang terbiasa dengan narkoba dan miras maka kita lama-kelamaan akan menganggapnya hal yang wajar. Bahkan bisa terbujuk untuk mencobanya lalu mencanduinya.

Tubuh dan mental kita pun bisa rusak secara sadar atau tidak sadar. Jika sudah terjadi maka sulit diperbaiki, perlu usaha dan tekad keras, seperti memperbaiki jalanan yang tak kunjung dilakukan itu.

Berkendara di jalan rusak itu tak nyaman, kan?! Dan sebaiknya jangan, Kamu harus benar-benar waspasa agar tidak celaka. Ibaratnya Kamu harus bisa menjaga dirimu pada saat berada di lingkungan yang buruk.

Ibu, ceritakanlah tentang jalanan berlika-liku yang curam, tapi selama perjalanan kita diberikan suguhan panorama yang menawan.

Dinda, jalanan berkelok-kelok, naik turun, dan curam, namun kiri kanannya sungguh indah itu adalah jalan hidupmu. Selama hidupmu Kamu akan menjumpai begitu banyak godaan. 

Usahamu ke tempat tujuan akan sulit karena Kamu harus fokus dengan jalanan. Jika lalai dan kendaraanmu tergelincir maka Kamu akan jatuh ke jurang atau tertabrak kendaraan yang melaju dari arah sebaliknya.

Di sini jalanan sempit dan berkelak-kelok (dokpri)

Di kanan jalan ada begitu banyak kedai dengan panorama laut. Di sebelah kiri panoramanya adalah pegunungan.

Mungkin Kamu suatu ketika tergoda untuk berhenti sejenak merayakan sedikit pencapaianmu. Itu boleh. Tapi jangan terlalu lama karena Kamu akan merasa perjalananmu akan semakin jauh dan Kamu bakal makin enggan untuk mencapainya.

Ibu, apa yang akan kutemui di ujung perjalananku itu?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline