Jika beberapa waktu lalu pecinta film dihebohkan dengan kehadiran Bioskop Online, Drive in Cinema, dan kemudian film "Tilik", maka belakangan ini euforia kembali hadir lewat dirilisnya Disney+ Hotstar.
Biaya langganannya memang relatif lebih murah apabila dibandingkan kompetitornya. Tapi apa sih asyiknya pakai platform Disney+ Hotstar ini?
Sejak beberapa hari lalu grup WA film banyak diramaikan dengan kabar tentang film "Mulan" dan Disney+ Hotstar. Banyak yang menantikan film "Mulan" kemudian mereka kecewa karena film ini tak tersedia gratis sekalipun berlangganan.
Tapi tawaran platform streaming film ini masih menarik untuk dicoba karena harganya yang terjangkau.
Akhirnya aku dan beberapa kawan patungan untuk mencobanya. Dari hasil uji coba, platform ini bisa digunakan di handphone dan juga smart TV. Ia juga bisa digunakan maksimal lima media. Oke, waktunya mencoba.
Di platform ini memang utamanya adalah film-film produksi Disney dan Pixar dari film animasi pendek dan panjang, juga film live action, serta serial televisi. Selain produksi Disney, platform ini juga menawarkan film-film populer mancanegara, dokumenter, film India, dan juga film Indonesia.
Ketika kucek untuk film Indonesianya, pilihannya cukup banyak, dari film horor hingga film komedi. Di antaranya ada "Eliana, Eliana", "Atambua 39 Derajat Celcius", "Danur", "Sang Kiai", dan "Hujan Bulan Juni".
Platform ini menurutku 'surganya" pecinta Disney dan Star Wars karena begitu banyak film Disney, terutama animasi dan Star Wars yang kiranya sulit dijumpai. Wah ada "Bambi", "Dumbo", juga serial original Disney+ yang berkaitan dengan "Star Wars" yakni "Mandalorian".
Melihat banyaknya film menarik aku malah jadi bingung. Sebagai pemanasan aku memilih tiga animasi pendek tujuh menitan, "Bao", "La Luna", dan "Lamp Life".
Bao
Kisah Bao ini pernah kutonton di YouTube. Film animasi ini meraih Oscar dan memang ceritanya segar. Ia mengisahkan bakpao yang bisa bergerak-gerak dan kemudian tumbuh seperti manusia. Hanya ukurannya tetap mungil.
Animasi pendek ini menarik dari segi visualnya, musik latarnya, alurnya juga makna simbolisasinya. Rupanya kisah Bao ini ada kaitan dengan tradisi masyarakat Tionghoa. Bao sebenarnya adalah titik titik hehehe, aku tak mau membocorkan kisahnya.