Lihat ke Halaman Asli

Dewi Puspasari

TERVERIFIKASI

Penulis dan Konsultan TI

"Me Time" yang Kadang-kadang Terasa Egois

Diperbarui: 12 Juni 2020   16:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oh aku ingin sekali membaca lagi buku-buku tebal Dinotopia ini (dokpri)

Buku itu seharusnya sudah selesai kubaca. Namun karena ada urusan sana sini maka konsentrasiku terpecah. Urusan menyelesaikan buku itu menjadi nomor kesekian. Hingga kemudian aku ingin sekali membacanya.

Ia buku sketsa. Aku suka gambar sketsanya. Sederhana. Ceritanya juga tentang keseharian, seorang wanita dengan cita-cita dan kesibukannya. Aku seperti melihat sedikit gambaran diriku di dalamnya. Aku mulai membaca satu cerita dilanjutkan cerita lainnya,  lalu melihat jam dinding.

Duh waktu terasa cepat berlalu.

Kucingku mulai naik ke pangkuanku. Mencoba mengusikku. Sepertinya sudah kedua kalinya mereka kuberi makan. Apakah mereka sudah kembali lapar? Bukan hanya si Kidut yang protes, si Mungil dan dua anak kucing kayaknya perutnya minta kembali diisi. Mereka belum makan nasi sehingga belum kenyang meskipun sudah makan dua kali.

Ah mereka sudah seperti manusia saja.

Menjadi wanita yang telah berkeluarga memang waktunya sudah tak lagi menjadi milik diri sendiri, ada waktu milik bersama suami juga waktu bersama kucing-kucing.

Waktu untuk diriku sendiri sekian persen dari waktu yang kuhabiskan untuk bekerja, membersihkan rumah, dan waktu untuk bersama. Waktu untuk pekerjaan domestik juga terasa menyita. Memasak bukan hanya selesai dalam satu jam. Bisa dua hingga tiga jam, belum lagi nanti mencuci peralatannya. Memasak dua kali sehari terasa menyita.

Menyapu dan mengepel memang tidak begitu repot. Yang bikin repot adalah menyetrika. Untunglah tidak setiap hari aku melakukannya, paling-paling seminggu sekali dan itupun aku membatasi diri tidak sampai tiga jam. Punggungku kaku ketika memaksakan diri menyetrika selama empat jam lebih.

Aku ingin sekali membaca atau menulis sepuasku. Membaca hingga buku-buku itu tuntas kubaca. Tapi rasanya itu sebuah hal yang egois. Lebih baik aku sisihkan waktu secukupnya untuk itu, karena aku juga masih perlu waktu mengerjakan proyek penelitianku yang biasanya kukerjakan ketika malam sudah begitu malam menuju dini hari.

Aku sendiri menganggap aktivitas belajar ini mulai terasa egois. Pasalnya aku baru bisa mengerjakannya saat malam hari atau ketika aku sudah menyelesaikan pekerjaan kantoran hari itu. Pasangan mulai terganggu ketika aku baru masuk kamar pada tengah malam atau dini hari. Cahaya lampu dari ruang tengah menyilaukannya.

Memang 'me time' dan proyek pribadi itu sesekali terasa egois. Tapi sesuatu yang pribadi itu penting, demi kesehatan mental diri sendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline