Lihat ke Halaman Asli

Dewi Puspasari

TERVERIFIKASI

Penulis dan Konsultan TI

Menulislah Seperti Kamu Bercerita Topik Favoritmu ke Sahabat

Diperbarui: 5 Juni 2020   10:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sampai sekarang aku suka membahas kucing dengan kawan-kawanku, rupanya keponakanku juga suka (dokpri)


Kuperhatikan keponakanku yang masih SD nampak menggebu-nggebu jika bercerita ke sepupunya. Padahal ia biasanya tak begitu banyak berbicara di antara saudara-saudaranya. Sepertinya topik itu menarik minatnya, sehingga ia nampak antusias menceritakannya.

Ketika kita bercerita ke orang terdekat, baik ke orang tua, saudara, maupun ke sahabat maka kita merasa lebih terbuka dibandingkan ke orang lainnya. Mereka adalah zona nyaman kita. Kita lebih nyaman dan antusias membahas hal-hal yang menarik bagi diri kita. Kita juga lebih terbuka dengan komentar-komentar mereka.

Menulis adalah seni tersendiri. Memang hal teknisnya diajarkan sejak kita masih SD. Para siswa diajarkan tentang beragam jenis paragraf, dari persuasif hingga deskriptif. Para guru juga terus menekankan pentingnya ide pokok dalam tiap paragraf dan sebagainya.

Tapi seni menulis bukanlah otomatis bisa dikuasai ketika hafal dan paham tentang teknik-teknik menulis tersebut. Sama halnya dengan ragam seni lainnya, seni menulis perlu dilatih agar mahir.

Hal apa yang paling membuatmu antusias membicarakannya hingga lupa akan waktu? Itulah topik favoritmu. Menulis tentang hal yang menggugah minat dan rasa ingin tahumu lebih menyenangkan daripada menulis tentang hal-hal yang tak Kalian sukai.

Mulai menulis tentang topik favoritmu. Misalnya Kalian suka akan serial "My Little Ponny" maka mulailah dari situ. Atau Kalian punya karakter favorit di serial "Ipin Upin" maka tulislah. Tulis apa saja yang ada di benak Kalian. Misalnya Kalian kagum dengan semangat bisnis Mail. Meskipun pelit dan kadang-kadang nampak angkuh, ia rajin membantu ibunya dan rajin menabung.

Jika Kalian masih bingung dengan hal-hal teknis menulis seperti apakah paragraf ini kepanjangan, apakah boleh ada kata sambung di awal paragraf dan sebagainya, maka untuk sementara hilangkan kekuatiran tersebut. Anggaplah Kalian sedang bercerita untuk sahabat Kalian.

Dulu memang masih lazim sahabat pena sehingga kita bisa berlatih menulis surat dan bercerita. Nah, kenapa Kalian tidak mencoba untuk melakukannya?

Kalian bisa bercerita tentang apa saja hal menarik bagi Kalian. Anggaplah saat itu sahabat ada di dekat Kalian. Ia akan ikut bersinar-sinar mendengar cerita tersebut dan mengomentarinya.

Lupakan sejenak waktu. Menulislah dengan gembira dan hati senang. Menulislah dengan perasaan, oh sepertinya sudah cukup, ceritaku sudah selesai, lain kali akan kusambung.

Metode lama yaitu menulis surat ala sahabat pena bisa Kalian coba. Kalian ajak sahabat juga ikut proyek ini, menulis berbalas. Syukur-syukur jika Kalian bisa menulisnya dengan tangan karena akan melatih otot jemari tangan Kalian dan bisa jadi karya otentik yang berharga.

Nah, tidak sulit kan untuk menulis. Mulailah dari sekarang karena seni menulis itu perlu dilatih. #AlizEventForLibrary




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline