Lihat ke Halaman Asli

Dewi Puspasari

TERVERIFIKASI

Penulis dan Konsultan TI

"The Music of Silence", Tontonan Wajib Penggemar Musik Opera

Diperbarui: 20 Mei 2020   13:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Amos Bardi berlatih keras di bawah bimbingan The Maestro (sumber: IMDb.com)

"Musik memang indah 

Membuat hidup bahagia" 

(Dialog dalam "The Music of Silence")

Siapa yang tak kenal dengan Andrea Bocelli?! Ia penyanyi asal Italia yang namanya masuk dalam jajaran penyanyi tenor papan atas dunia, sejajar dengan Luciano Pavarotti. Lagu-lagunya seperti "The Prayer" yang dibawakannya bersama Celine Dion masih enak dan sering diperdengarkan.

Dengan keterbatasannya dalam melihat, ia harus berjuang ekstra keras untuk meraih puncak ketenaran. Kisah perjuangan Andrea Bocelli terangkum dalam sebuah biopik berjudul The Music of Silence.

Film dibuka dengan Andrea Bocelli yang sedang bersiap-siap tampil malam itu di sebuah pertunjukan. Ia menghabiskan waktu menunggunya dengan menulis surat ke Veronica. Dalam suratnya, ia bercerita tentang masa kecil dirinya, dengan nama yang dipilihnya, Amos Bardi.

Ketika masih berusia lima bulan, Amos Bardi didiagnosa mengalami congenital glaucoma yang menyebabkan salah satu matanya buta dan mata lainnya memiliki pandangan terbatas. Ia harus melakukan sejumlah operasi yang kemudian tak banyak memberikan hasil. Hingga kemudian kedua orang tuanya, Edi (Luisa Ranieri) dan Sandro (Jordi Molla) membawanya ke sekolah tunanetra.

Sejak kecil Amos tertarik dengan musik opera. Ia menurut jika mendengarkan koleksi musik opera milik pamannya, Giovanni (Ennio Fantastichini). Pamannya rajin memberitahukannya sejumlah karya terkenal. Di sekolahnya, bakat bernyanyi Amos kemudian ditemukan gurunya. Ia pun didapuk bernyanyi solo. 

Pamannya kemudian mengajaknya ke kontes bakat. Lewat "Reginella" dan "o Sole Mio", ia memenangkan kontes tersebut. Tapi kemudian puberitas membuat suaranya berubah. Amos merasa frustasi dan tak ingin lagi bernyanyi.

Namun musik dan bernyanyi adalah nafas Amos. Amos dewasa (Toby Sebastian) bekerja sebagai pianis dan bernyanyi di sebuah bar di sela-sela kuliahnya di bidang hukum. Hingga kemudian ia dipertemukan dengan seorang maestro bertangan dingin, Maestro Suarez Infiesta (Antonio Banderas). Dalam pengajarannya yang ketat, ia belajar kedisplinan yang baru dikenalnya dalam bernyanyi, The Music of Silence.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline