Iseng-iseng aku melontarkan pertanyaan ke orang-orang di sekitarku. Kalian paling suka kue kering apa sih untuk sajian lebaran? Eh tidak ada yang menjawab kompak. Kakak kedua pilih bangket kacang, kakak sulung pilih sagu keju. Lainnnya punya jagoan kue kering masing-masing. Kalau Kamu sendiri paling suka yang mana?
Entah apa hubungannya antara lebaran dan kue kering, tapi kue ini hampir selalu ada di tiap rumah untuk menjamu tamu yang berhalal bihalal. Padahal kue kering juga bukan kue khas Malang, ia termasuk kue modern. Memang masih ada sih tetangga yang menyajikan aneka camilan khas seperti rengginang dan opak, juga ada yang punya makanan khas tersendiri, jadah tape ketan hitam. Mereka membuatnya sendiri. Dan hanya di rumah di tetangga itulah aku merasai sesuatu yang berbeda.
Aku jadi penasaran apakah ada yang telah melakukan riset tentang hubungan antara lebaran dan kue kering. Sejak kapan kue kering ini menjadi ikon kue lebaran. Dulu sebelum masa belanja daring, kue-kue ini musiman. Ia lebih mudah dijumpai pada masa-masa puasa Ramadan. Setelah itu kue-kue ini menghilang di toko-toko kue.
Kembali ke kue kering. Sejak kecil kue ini selalu ada di antara kue-kue kaleng yang dibeli oleh ayah. Entah dari mana ayah membelinya, kue-kue kering itu bentuknya lucu-lucu dan rasanya enak. Ada yang bentuknya beruang, kupu-kupu, dan hewan-hewan lucu lainnya. Rasanya rata-rata rasa cokelat.
Kue kering ayah bersanding dengan kue kering yang dibeli ibu dari saudarinya. Kue kering Bude ini sungguh khas. Ia tak menggunakan mixer. Telurnya banyak sehingga tetap empuk. Bentuknya juga khas, kue kering semprit. Ia dibentuk dengan spruit menghasilkan model bunga dan kelokan. Di atasnya dihiasi dengan misis cokelat kadang-kadang selai nanas. Kue kering ini juga enak.
Setelah Bude meninggal aku kangen akan kue kering buatannya. Sayangnya dulu aku tak belajar cara membuatnya dari Bude langsung. Iseng-iseng aku mencoba membuatnya, dengan telur, terigu, susu bubuk, margarin, dan telur yang agak banyak. Bahan ini semuanya kucampur rata. Tak ada bahan pengembang, tak ada soda kue, tak ada baking powder. Hasilnya, selintas mirip dengan kue kering ala Bude. Tapi agak keras. Tak seperti buatan Bude.
Belajar Bikin Kue Kering Pada Masa SMP
Gara-gara bahas kue kering, kakak laki-laki mengembalikan ingatan kami tentang kebiasaan kami membuat kue kering menjelang hari raya. Kapan mulainya tepatnya aku lupa, sepertinya sejak kakak laki-lakiku ada pelajaran tata boga. Pelajaran ini disampaikan pada kelas dua SMP. Kue yang dibuat adalah bangket kacang. Bahannya seperti kue semprit, hanya ditambahkan kacang tanah yang digiling halus setelah disangrai. Hasilnya gurih. Kata kakak, kue ini adalah favoritnya. Membuatnya terkenang masa-masa remajanya.
Kue bangket kacang ini juga diajarkan guru tata boga kepadaku. Ia juga mengajarkan cara membuat kastengels. Kue kastengels ini favorit pasanganku. Aku sendiri menganggap membuat kastengels itu susah. Matangnya kurang merata jika menggunakan oven kompor alias otang (oven tangkring). Mending kue kering semacam stik keju, lebih gampang karena digoreng.
Omong-omong tentang stik keju ini guruku punya resep unik. Ia mengganti keju dengan bumbu penyedap rasa ayam. Hal yang sama juga dilakukannya dengan kastengels. Jika lidahnya tidak jeli maka rasanya sih mirip-mirip antara stik keju versi murah dan versi keju hihihi.
Kue-kue Kering Terus Berinovasi