Lihat ke Halaman Asli

Dewi Puspasari

TERVERIFIKASI

Penulis dan Konsultan TI

Pilih-pilih Kado Lebaran, Enaknya Bingkisan atau Angpau Ya?

Diperbarui: 13 Mei 2020   19:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahun ini kado lebarannya enaknya barang atau angpau ya? (dokpri)

Lebaran sekitar sepuluh hari lagi. Sudah tak lama lagi. Oleh karena tak bisa mudik maka aku pun mikir-mikir tentang kado lebaran kali ini. Biasanya kami menyiapkan kado lebaran berupa kue-kue, baju baru, juga parcel buatan sendiri. Bagaimana jika sebagian kado kali ini dirupakan angpau alias duit?

Pasangan menyusun daftar belanjaan. Ia bertanya kepadaku apa daftar keinginan ibu dan ayah di rumah. Ia sendiri juga telah menanyakan hal sama ke kedua orang tuanya. Aku tak diberikan pertanyaan tersebut karena aku sudah mencuri start membeli kado lebaran.

Kado lebaranku tidak berupa baju baru atau sepatu baru. Kado lebaranku sudah kubeli akhir April lalu. Hadiahnya berupa belasan buku. Pasangan tahu aku doyan membaca buku, jadinya aku membeli banyak buku. Lagi banyak diskon, aji mumpung.

Kado lebaran buatku adalah buku (dokpri)


Ia sendiri juga membeli kado lebaran buat dirinya sendiri. Ya kami sama-sama punya hobi masing-masing. Aku pengumpul buku dan ia kolektor mainan, persisnya model kit.

Setelah puas dengan kado lebaran masing-masing, kami pun bersemangat untuk menyusun daftar belanjaan untuk kado lebaran. Buat orang tua, buat para satpam dan petugas kebersihan, juga buat para keponakan.

Belanja Daring vs Belanja di Toko Langsung
Tahun ini memang tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Ada beberapa hal yang berbeda. Kami tak bisa belanja bebas ke departemen store dan lainnya untuk mencari baju koko untuk ayah. Pasangan juga tak bisa ke toko kue langganannya di kawasan Senen yang menjual aneka kue kering enak dengan harga tak mahal.

Solusinya? Kami pun menggantinya dengan berbelanja daring. Dan ini ada plus minusnya.

Untuk makanan seperti kue kering aku agak was-was membeli secara daring. Aku pernah melakukannya dan begitu kecewa, karena kuenya banyak tak utuh alias pecah-pecah sehingga bentuknya tak menarik.

Aku skip rencana membeli kue kering secara daring, mending membeli lewat teman kantor. Pasangan masih masuk kantor tiga hari dalam seminggu sehingga ia bisa mengambil pesanan kue dari kawannya. Kue ini sebenarnya awalnya ingin kami kirim ke Malang. Tapi berhubung takut berantakan maka rencana ini pun batal.

Kami kemudian juga membeli kue-kue kaleng seperti biskuit kaleng juga sirup. Paket biskuit dan sirup ini kami sampaikan ke para satpam dan petugas kebersihan di lingkungan kami.

Pilih-pilih jenis kue sendiri lebih menyenangkan (dokpri)


Kami membelinya secara langsung di minimarket agar dapat memeriksa tanggal kadaluarsanya. Selain itu dengan membeli langsung di tempatnya kami mengetahui dengan jelas bentuk dan ukurannya. Kadang-kadang di toko online, wadahnya nampak besar, eh ternyata setelah sampai, wadahnya mungil. Untuk urusan kado lebaran untuk para satpam pun sudah beres.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline