Lihat ke Halaman Asli

Dewi Puspasari

TERVERIFIKASI

Penulis dan Konsultan TI

Ketika Tombol "Show All" Hilang, Membaca Makin Tak Nyaman

Diperbarui: 24 Maret 2020   21:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Duh tombol (onspotsocaial.com)

Akhir-akhir ini membaca di media mainstream makin tak nyaman, termasuk di media tercinta, Kompasiana. Ada banyak iklan di sana-sini yang keberadaannya suka menutupi artikel yang hendak dibaca. 

Belum lagi video yang langsung tayang, memboroskan kuota internet. Kini 'siksaan' membaca ditambah lagi levelnya dengan menghilangkan tombol 'show all'-nya. Alhasil pembaca harus menekan satu persatu halaman. Duh sungguh proses membaca jadi makin tak nyaman.

Gara-gara pengalaman membaca yang makin serba tak nyaman di sebagian media mainstream maka aku kini lebih suka membaca potongan berita di media sosial. 

Baru ketika infonya menarik atau sebaliknya, meragukan, aku pun mencari informasi tersebut lebih lengkap di media mainstream. Aku pilih-pilih medianya yang kiranya lamannya nyaman untuk membaca.

Membaca di media mainstream belakangan ini memang makin tak nyaman. Iklannya sebagian susah ditutup. Kadang-kadang ketika mau menutup, eh malah kepencet dan malah terbuka iklannya. Belum lagi video yang otomatis tayang. Makin terdistraksi dan jika sedang bete malah bikin emosi.

Yang bikin kesal lagi ketika sebuah artikel dibagi menjadi beberapa halaman. Pembaca jadinya harus klik satu-persatu halaman. Ketika artikelnya cuma dua halaman masih oke. Tapi ketika lima halaman atau lebih, rasanya jadi malas. Boro-boro kubaca sampai tuntas, malah halamannya kututup.

Dulu Kompasiana mengadopsi halaman terbagi-bagi itu sebagian,  dengan masih menambahkan tombol "show all". Jadinya untuk masuk ke halaman dua dan seterusnya, kompasianer perlu menekan tombol "show all" jika artikelnya panjang. Waktu itu banyak kompasianer protes, tapi dengan alasan untuk menambah page view, akhirnya kompasianer pun berkompromi.

Tapi kini tombol "show all" itu dihilangkan. Sepertinya sudah berlaku beberapa hari ini. Jika masih dua atau tiga halaman okelah, tapi jika lebih dari itu ampun deh. Biasanya aku menyerah dan menutupnya, kecuali artikelnya benar-benar menarik atau informatif.

Ini sekedar keluh kesah tentang pengalaman membaca yang tak nyaman. Jika semua media menerapkan hal ini bisa-bisa pembaca hanya membaca judulnya saja karena 'dipersulit' untuk membacanya secara keseluruhan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline