Pagi tadi suasana di Universitas Indonesia mulai nampak perbedaannya. Sejak dari jalan layang menuju pintu masuk UI, jalanan begitu lancar, tidak sarat kendaraan seperti biasanya. Para mahasiswa juga tidak banyak yang duduk-duduk di dekat stasiun UI, menunggu bis kuning.
Seperti suasana liburan kuliah. Kampus nampak mulai sepi meskipun pembatasan kegiatan belajar di kampus baru mulai diterapkan besok (Rabu, 18/3). Para mahasiswa yang berjalan kaki dari stasiun atau dari kosan, masih berlalu lalang, tapi sudah jauh berkurang. Beberapa dari mereka mengenakan masker.
Memasuki tempat aku bekerja, petugas satpam dengan sigap menghentikanku untuk dicek suhu. Pengecekan suhu ada di mana-mana, di berbagai area kampus. Untunglah suhuku 34 derajat. Jika suhu badan tinggi maka satpam akan menyarankan untuk tidak masuk ke area gedung.
Tiba di ruangan aku segera membersihkan diri dengan hand sanitizer. Hand sanitizer ini ada di mana-mana, diletakkan di dinding di tiap lantai.
Tak hanya di luar yang sepi, bagian dalam kampus juga nampak lengang. Begitu juga dengan kantin. Biasanya pada siang hari, bangku kantin sarat mahasiswa. Mereka biasanya sibuk membahas tugas atau kadang-kadang berlatih bernyanyi dan bermain gitar.
Penjual makanan di kantin sebagian masih bertahan. Toh karyawan dan dosen juga masih bekerja seperti biasanya, namun dengan adanya pembatasan jam kerja.
Hari ini baru saja diumumkan dilakukannya program shift bekerja untuk karyawan di fakultas tempat aku bekerja. Tiap fakultas sepertinya berbeda kebijakannya. Kami mendapat satu hari bekerja dari rumah, diselingi dengan masuk pada hari berikutnya, dan seterusnya hingga tanggal 27 Maret. Ada pengaturan jadwalnya. Waktu bekerja pun dibatasi hingga sekitar pukul 15.00. Kebijakan ini berlaku mulai besok.
Semakin sore kampus makin sepi. Perpustakaan UI juga tutup lebih awal, kini hanya beroperasi pada hari kerja hingga pukul 14.00. Beberapa mahasiswa masih bertahan, duduk-duduk santai menikmati pemandangan danau.
Mulai besok sebagian besar perkuliahan akan diubah menjadi kuliah jarak jauh. Hal ini sebenarnya sudah bukan hal baru karena kadang-kadang jika dosen berhalangan untuk mengajar secara tatap muka, kami pun menggunakan format seperti ini. Tapi tidak seluruh materi bisa diajarkan secara jarak jauh, praktikum masih ada dan fasilitasnya pun tersedia.
Aku baru kali ini mengalami situasi kampus yang begitu lengang. Jauh lebih sepi dibandingkan saat liburan kuliah. Rasanya jadi ada yang kurang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H