Lihat ke Halaman Asli

Dewi Puspasari

TERVERIFIKASI

Penulis dan Konsultan TI

Tol Solo-Surabaya Lengang, Gara-gara Tarif Kemahalan?

Diperbarui: 10 September 2019   18:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tol Mojokerto-Surabaya masih lengang | Gambar: Kementerian PUPR

Adanya tol Trans Jawa sangat membantu ketika ingin pulang kampung dengan waktu yang fleksibel dari Jakarta menuju Malang. Akan tetapi pengguna tol ini sejak dari Solo menuju Surabaya tampak jarang ketika bukan musim liburan. Apakah gara-gara tarifnya yang kemahalan?

Ketika hendak memberitahukan kabar cutiku ke kawanku, ia tampak penasaran kenapa aku tidak naik kereta api atau pesawat terbang. Kan lebih cepat dan praktis, ujarnya. Naik kereta paling cepat seperti KA Argo Bromo Anggrek durasinya berkisar 9 jam. Rata-rata Rp 500 ribu. Sedangkan naik pesawat memang agak mahal, yaitu berkisar Rp 720 rb - Rp 1,4 juta.

Memang naik kereta api relatif lebih hemat dan praktis untuk perorangan. Namun jika datang berdua atau lebih, serta tujuan lokasinya lebih dari satu, menurutku lebih praktis membawa kendaraan pribadi. Lebih fleksibel dan bawaannya lebih banyak.

Berangkat dari Jakarta kami sudah tiba di Semarang sekitar tujuh jam kemudian. Kemacetan malah terjadi sepanjang Jakarta hingga Karawang. Tahun lalu tol dari Pemalang hingga Semarang masih fungsional. Tapi sejak akhir tahun 2018 sudah dikenakan tarif normal. Biaya tolnya lumayan mahal, berkisar duaratus ribuan.

Setelah beristirahat sejenak kami melanjutkan perjalanan. Dari Semarang kami melanjutkan ke Solo. Saat itu kendaraannya masih lumayan ramai meskipun bukan musim liburan.

Kepadatan mulai menurun tajam karena banyak kendaraan yang keluar sepanjang Semarang hingga Solo. Kendaraan yang bertahan di tol Solo menuju Ngawi semakin berkurang. Jumlahnya makin menurun ketika memasuki Tol Kertosono hingga Tol Mojokerto-Surabaya.

Tol Solo menuju Surabaya begitu sepi. Kebanyakan kendaraan pribadi. Lampu penerangannya tidak seterang di tol sebelumnya. Perubahan mulai nampak di Tol Mojokerto-Surabaya, ada beberapa rest area yang tertata rapi dan komplet.

Dulu saat mudik tahun 2018, tol dari Semarang hingga Surabaya masih gratis karena masih berupa tol fungsional. Di ruas Ngawi-Kertosono kadang-kadang masih ada kendaraan warga yang melintas. Tapi sejak akhir 2018 sudah beroperasi normal dan jalannya begitu mulus.

Gardu pembayaran sejak dari Semarang hingga Surabaya dijadikan satu di ujung. Sejak dari Kertosono aku agak waswas karena belum menemui gardu pembayaran, sementara aku sendiri kurang yakin dana di uang elektronik mencukupi. Dari Jakarta hingga Semarang, uang elektronik sudah berkurang Rp 349.500,-.

Aku jadi agak menyesal tadi tidak mengisi di satu kartu, melainkan membaginya menjadi dua kartu. Masing-masing kartu hanya bersaldo sekitar 200 ribuan. Kuatir nilainya tidak cukup maka kami menepi ke tempat peristirahatan dan menambah saldo sebesar Rp 300 ribu.

Tarif tol 2019 | Gambar: Liputan6

Ketika tiba di gerbang tol Surabaya, kartu terdebet sekitar Rp 326 ribu. Astaga mahal sekali. Untung aku sempat menambah saldo uang elektronik. Total biaya tol dari Jakarta-Surabaya sekitar Rp 675.500.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline