Lihat ke Halaman Asli

Dewi Puspasari

TERVERIFIKASI

Penulis dan Konsultan TI

Negeriku, Kapan Hutan Benar-benar Merdeka dari Kebakaran

Diperbarui: 17 Agustus 2019   23:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku suka hutan. Kuharap hutan Kalimantan bisa merdeka dari kebakaran (dokpri)

Indonesia yang kuingat waktu masa kecil adalah negeri yang indah dengan hutan-hutan tropis yang lebat dan hijau. Dulu melihat iklan tentang hutan di beserta penghuninya, flora dan fauna yang berwarna-warni, aku begitu terpesona. Ketika kemudian aku berkesempatan ke beberapa tempat di Sumatera dan Kalimantan, aku tertegun. Pulau itu tak seperti yang kubayangkan. Ia berubah banyak karena begitu seringnya kebakaran.

Betapa seringnya hutan Indonesia mengalami kebakaran. Ada yang memang terjadi karena alam, tapi lebih banyak yang disengaja. Kejadian itu terus berulang dan berulang, seolah-olah banyak pihak, terutama pemerintah daerah, yang tutup mata. Para pelakunya jarang diumumkan. Jikapun ditangkap hanya orang suruhan, bukan dalangnya

Padahal, yang menjadi korban adalah warga mereka sendiri. Orang-orang sipil biasa. Bukan hanya asap yang menyesakkan pernafasan yang merugikan mereka, namun juga alam lingkungan mereka yang rusak. Korban utamanya lagi-lagi adalah para flora dan fauna yang tinggal di dalam hutan. Mereka terusir dan disiksa dari rumah mereka sendiri.

Riau sering menjadi pusat kebakaran hutan. Terjadi lagi dan lagi. Begitu juga dengan Kalimantan. Ada apakah dengan kebakaran hutan tersebut, kenapa pemerintah seolah-olah takut mengungkapkannya dan menuntaskannya dari akarnya? Apa karena mereka takut?

Hutan adalah paru-paru dunia. Ia membantu mengatur iklim. Di dalamnya terdapat sumber pengetahuan, sumber air, dan juga sumber makanan bagi orang-orang adat yang tinggal di sekitar hutan.

Hutan Indonesia terus disorot oleh dunia.  Penurunannya begitu drastis. Banyak hutan berubah fungsi. Tapi sayangnya tak ada upaya serius untuk menjaganya.

Ketika membaca berita kebakaran hutan, lagi dan lagi, aku bergidik sekaligus sedih. Aku ingin menangis. Kasihan dengan bumi pertiwi. Alangkah sungguh malang nasib flora, fauna, dan warga biasa yang tinggal di dalam dan sekelilingnya.

Hutan Indonesia belum merdeka. Saat sebagian rakyat Indonesia merayakan tujuhbelasan, mereka masih disiksa oleh panasnya api kebakaran. 

Mari kita bersama-sama membantu hutan Indonesia dari belenggu dan ancaman kebakaran. Mungkin pemerintah dan aparat perlu lebih banyak dukungan agar lebih berani dan lebih berdaya dalam menghadapi ancaman kebakaran hutan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline