Bawang merah, bawang putih, cabai rawit, dan cabai keriting kumasak setengah matang. Kadang-kadang bumbu itu kumasak dengan dikukus atau digoreng sejenak agar lebih mudah saat menguleknya dan lebih tahan lama. Setelahnya aku menyiapkan cobek dan menguleknya dengan tambahan sedikit gula merah. Kutambahkan ebi dan kemudian kuulek kasar. Bahan halus ini lalu kugoreng dengan minyak. Jadilah sambal ebi yang biasanya habis dalam sehari.
Sambal apa favoritmu? Pasti Kalian punya sambal favorit, baik sambal buatan sendiri ataupun sambal kemasan yang makin beragam di pasaran.
Ya, masyarakat Indonesia susah dilepaskan dari sambal. Makanan ini nampak sederhana, namun efektif membuat nafsu makan bertambah. Jika sambal menghilang dari menu, rasanya ada yang kurang. Sambal botolan biasanya jadi penyelamat, namun rasanya menurutku masih kurang nendang.
Ada banyak jenis sambal yang biasa menyertai di meja makan. Yang sederhana adalah sambal bawang. Ragam lainnya ada sambal terasi, sambal tomat, sambal bajak, sambal tumpang, sambal ijo, sambal kemiri, sambal dadakan, sambal matah, sambal roa, sambal dabu-dabu, sambal kencur, dan masih banyak lagi. Wah ternyata banyak banget ya jenisnya.
Dulu Ibu mengajariku membuat sambal. Dengan modal cabai bisa dibuat berbagai jenis sambal bergantung pada bumbu lainnya dan juga komposisinya. Satu jenis sambal juga biasanya berkawan dengan lauk-pauk, dan jenis sayuran yang akan dihidangkan.
Sayur asem misalnya. Ia cocok disandingkan dengan sambal terasi atau sambal tomat. Untuk lele goreng, Ibu suka memadukannya dengan sambal kemiri. Ikan goreng bisa dikombinasikan dengan sambal bajak.
Pengalaman menyantap sambal unik kutemui ketika berkunjung ke Kediri. Di sana ada yang namanya pecel dan sambal tumpang. Aku tak tahu ragam bumbunya, yang pasti ada tempe busuknya. Tempe busuk inilah yang membuat rasanya unik.
Sambal daerah lainnya yang menurutku khas adalah sambal matah dari Bali, sambal dabu-dabu dari Sulawesi, sambal gami ala Bontang, dan sambal ijo dari Padang. Sambal ini unik dan rasanya menyengat dan sedap.
Sambal pun Punya Nilai Jual, Bahkan Jadi Buah Tangan
Ketika di supermarket aku menjumpai sambal terasi kemasan, aku merasa takjub. Wah benarkah rasanya seperti sambal pada umumnya? Aku pun membelinya dan kugoreng sejenak sebelum kuhidangkan. Rasanya ternyata lumayan. Ketika dimasak dengan udang ataupun ikan rasanya jadi begitu sedap. Dimasak dengan nasi menjadi nasi goreng pun juga nikmat.
Aku menyambut baik ketika kemudian muncul varian sambal lainnya seperti cabe ijo dan sambal bawang. Ketika pasangan tugas belajar ke luar negeri maka aku pun membekalinya dengan sambal terasi dan sambal bawang botolan. Ia bercerita sambal itu mengobatinya dari rasa langen masakan rumahan. Tinggal ditambahkan telur ceplok atau udang, makan nasi sepiring terasa kurang.
Di Surabaya dan Malang sambal juga sudah jadi buah tangan. Yang beken adalah sambal bawang. Dulu pelopornya adalah Sambal Bu Rudy. Sambal bawang ini biasanya dipadukan dengan udang goreng. Kini merknya pun beragam. Yang dijual juga ada sambal bajak dan sambal ijo, sambal ikan peda, sambal petis tuna serta aneka sambal lainnya. Jika aku pulang kampung biasanya teman-teman ada yang suka nitip sambal kemasan ini.