Sudah berkeluarga begini buat apa sih masih doyan nonton anime romance? Pernah dengar komentar seperti itu, nggak? Jika ya, maka anggap saja angin lalu. Pasalnya, menonton anime "romance" ataupun yang ada unsur percintaan itu menyenangkan. Yang sudah berkeluarga saja masih baper, apalagi yang belum atau baru punya pasangan dan menontonnya pada Valentine. Nah, berikut tujuh anime yang romantis, baik serial teve maupun film layar lebar yang kurekomendasikan.
Sebenarnya ada begitu banyak anime yang romantis. Di Jepang genre khusus drama percintaan ini disebut shoujou. Namun ada pula yang tidak spesifik ke shoujou, tapi bumbu romantisnya bikin hepi. Sebagian besar tokoh utamanya didominasi para remaja. Dari sekian banyak anime tersebut ada tujuh favoritku. Ketujuh anime tersebut yaitu "5 Centimeters per Second", "Full Metal Panic Fumoffu", "Yona of The Dawn", "The Ocean Waves", "Your Name," "I've Always Loved You", dan "Orange".
Yuk bahas satu-persatu.
5 Centimeters per Second (Byousoku Go Senchimetoru)
"Aku mengagumi kisah-kisah Ghibli yang fantastis, tapi karya Makoto Shinkai dari Comic Wave berhasil mengaduk-aduk emosiku"
5 Centimeters per Second terdiri atas tiga bagian cerita. Ketiganya memiliki kaitan dengan titik berat ke hubungan Takaki dan Akari.
Keduanya sangat dekat sejak duduk di bangku sekolah dasar. Saat SMP mereka harus puas hanya berkomunikasi lewat surat, hingga kemudian Takaki berpindah ke tempat yang lebih jauh.
Kanae, teman sekelas Takaki di SMA sangat menyukai Takaki. Ia penasaran akan Takaki yang suka menyendiri. Kanae kemudian merasa cintanya pupus melihat Takaki yang sering berkirim email dan pandangannya jauh. Apakah Takaki berkirim email kepada Akari? Ataukah ada gadis lain yang mengisi hatinya.
Takaki dan Akari sudah dekat sejak masih di sekolah dasar (dok. iMDB)
Animasi ini memiliki kisah yang sentimentil, kualitas grafis yang apik dan sungguh detail. Warnanya vivid, tapi tetap nyaman dinikmati. Anime yang dirilis tahun 2007 ini banyak mendapatkan apresiasi positif. Nama Makoto Shinkai pun kemudian disandingkan dengan Hayao Miyazaki dari Studio Ghibli.5 Centimeters per Second ditulis sendiri oleh Makoto Shinkai. Akhir ceritanya mengambang, sehingga penonton bisa memiliki interpretasi masing-masing. Menurutku meskipun jenisnya anime, film ini bakal lebih mudah dipahami oleh kaum dewasa karena kisahnya yang realistis.
Oh ya pada bagian ketiga dan terakhir inilah emosi cerita berada di puncak, potongan-potongan adegan Takaki dan Akari disajikan dengan iringan lagu "One More Time, One More Chance"