Lihat ke Halaman Asli

Dewi Puspasari

TERVERIFIKASI

Penulis dan Konsultan TI

"Antologi Rasa", dari Novel Menuju Layar Lebar 14 Februari 2019

Diperbarui: 12 Februari 2019   21:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemeran Harris bukan Refal Hady melainkan Herjunot Ali (sumber: theshonet.com)

Kesuksesan "Critical Eleven" diikuti dengan ikut diboyongnya "Antologi Rasa" ke layar lebar. 

Memang ada beberapa lagi novel Ika Natassa yang populer seperti "Twivortiare" dan "Very Yuppy Wedding", tapi "Antologi Rasa" memiliki kaitan tokoh dengan "Critical Eleven". Sosok yang menjadi benang merah kedua film itu adalah Harris Risjad.

Dalam "Critical Eleven" Harris Risjad hanya tokoh pendukung. Ia adalah adik Ale Risjad yang diceritakan berbeda perangai dengan si kakak. 

Harris dikenal ganteng dan playboy. Ia pernah berupaya mendekati Anya, tapi tak mempan. Anya kemudian menikah dengan pria yang ternyata abangnya.

Nah, di "Antologi Rasa" ini Harris adalah tokoh utama. Novel "Antologi Rasa" sebenarnya rilis lebih dahulu daripada "Critical Eleven", yaitu sekitar tahun 2011, sedangkan "Critical Eleven" pada tahun 2015.

"Antologi Rasa" bercerita tentang cinta segi empat antara Keara, Harris, Ruly, dan Denise. Keara seorang party girl. Ia gadis yang hedon dan sering ganti-ganti pacar, hingga suatu ketika ia bertemu Ruli. Sejak itu ia jatuh cinta pada Ruli hingga empat tahun kemudian.

Mereka berempat masuk di sebuah perusahaan yang sama. Mereka menjalani masa-masa berat menjadi karyawan baru yang mendekatkan mereka. 

Sayangnya cinta Keara tak terbalas. Ruli mengagumi Denise yang kemudian bersuami dengan orang di luar lingkungan mereka. Harris lah yang sejak dulu menyukai Keara. Ia tahu Keara menyukai Ruli, tapi ia tetap menjadi kawan baiknya.

Antologi Rasa siap hadir 14 Februari (sumber: iMDB/Soraya Intercine Films)

Sebenarnya akhir kisah cinta segiempat itu sudah dapat diketahui pada film "Critical Eleven", tapi seluk-beluk kisah romansa ini tetap menarik diikuti. Di balik gaya mereka yang hedon, mereka sosok yang rapuh.

Keara dan Harris bukan tokoh yang sempurna. Mereka cantik dan tampan serta berasal dari keluarga berada dan berpendidikan tinggi. Tapi kehidupan mereka  bebas dan hedon. 

Keduanya doyan mabuk-mabukan, menghambur-hamburkan uang hanya untuk membiayai gaya hidup, serta berganti-ganti pasangan. Aku sendiri agak lelah ketika membaca novel ini. Rasanya bosan membaca keluhan-keluhan Keara yang terkesan manja, kasar dan gayanya yang suka snob.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline