Indonesia gagal menempatkan wakilnya dalam kandidat nominasi Oscar kategori film berbahasa asing terbaik. Meskipun di dalam negeri Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak berhasil meraup 10 piala citra, namun rupanya kualitasnya dirasa belum cukup oleh para juri Oscar.
Awalnya sineas perfilman dan pecinta film nasional optimis film Marlina yang berhasil meraih penghargaan di ajang Sitges Film Festival juga berhasil membuat juri Oscar terpesona. Namun, masih banyak film mancanegara yang lebih baik dan sesuai dengan kriteria dewan juri.
Ada sembilan film mancanegara yang berhasil lolos sebagai kandidat nominasi film kategori berbahasa asing terbaik (best foreign language film) dari 87 film yang didaftarkan. Nantinya dari sembilan film tersebut akan disaring lagi menjadi lima nominasi yang akan diumumkan bersama para nominasi kategori lainnya pada 22 Januari 2019.
Film-film yang berhasil memukau dewan juri yaitu empat buah dari Asia, tiga dari Eropa dan dua dari Amerika Selatan. Mereka adalah Burning (Korea Selatan), Shoplifters (Jepang), Ayka (Kazakhstan), Capernaum (Lebanon), The Guilty (Denmark), Never Look Away (Jerman), Cold War (Polandia), Birds of Passage (Columbia), dan Roma (Meksiko). Penilaian ini dilakukan oleh sembilan komite, enam komite umum melakukan voting dan tiga lainnya merupakan komite eksklusif yang dikomandani Diane Weyermann dan Larry Karaszewki.
Pemilihan film Marlina sebagai wakil Indonesia di ajang Oscar ini sebelumnya dilakukan oleh Indonesian Academy Awards Selection Commitee. Nilai kesetaraan gender dan filmnya yang kental dengan unsur budaya dianggap memenuhi kriteria The Academy of Motion Pictures Arts and Sciences sebagai penyelenggara ajang penganugerahan piala Oscar ke-91.
Film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak mengisahkan seorang perempuan Sumba yang baru mendapat musibah dengan kehilangan bayi dan suaminya. Musibahnya belum berhenti ketika datang kepala perampok berkata ia dan anak buahnya akan mengambil ternak dan memerkosanya. Ia pun tak tinggal diam dan berusaha melawan.
Dengan film besutan Mouly Surya ini maka sudah ke-17 kalinya Indonesia mengirim wakilnya ke ajang Academy Awards. Rasa kecewa memang manusiawi namun film-film yang lolos tersebut memang dinilai lebih berkualitas. Kekecewaan tersebut oleh para insan perfilman nasional bisa ditebus dengan tetap semangat berkarya melahirkan film yang berkualitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H