Harum bawang putih dan bawang merah ditumis itu memenuhi udara sekeliling. Ketika sepiring nasi dimasukkan ke dalam wajan lalu diaduk dan ditambah berbagai bumbu, harumnya menjadi-jadi. Aku pun jadi berasa lapar lagi.
Nasi goreng menjadi salah satu masakan Indonesia terlezat yang diakui dunia. Uniknya sebenarnya tidak ada nasi goreng yang benar-benar sama di tiap daerah.
Bila Jakarta terkenal dengan nasi goreng kambing, nasi goreng gila, dan nasi goreng kecapnya, beda halnya dengan di daerah Jawa lainya. Ada nasi goreng Jawa dengan bumbu terasi, ada pula nasi goreng dengan cabe merah dan tomat. Di Surabaya ada nasi goreng merah yang sedap. Di Malang ada nasi goreng mawut yang disertai sawi dan mie kuning, terkadang dengan irisan daging sapi. Nasi goreng Makassar, Aceh, dan daerah lainnya juga beda cerita.
Kreasi nasi goreng juga banyak. Ada nasi goreng sosis, nasi goreng seafood, nasi goreng petai, nasi goreng ikan asin, nasi goreng jelantah, nasi goreng kemiri, dan masih banyak lagi. Ternyata dari sepiring nasi dan metode digoreng ada banyak sajian nasi yang sedap dan beragam rasa.
Eh ini bukan artikel kuliner, melainkan artikel film. Sepertinya belum ada film layar lebar yang mengangkat tema nasi goreng hehehe, kalau dalam bentuk web series memang ada, namun sifatnya komedi, singkat dan bersponsor. Jika tidak dalam bentuk layar lebar, juga bisa berupa film di layanan media streaming digital yang sekarang digemari karena kualitas filmnya tak kalah dengan film bioskop.
Film menurutku bukan sekedar tontonan menghibur. Dalam sebuah film bisa disisipkan berbagai pesan mendidik, pencatat sejarah, juga media mengenalkan berbagai budaya dengan cara yang disukai banyak kalangan. Tema kuliner terutama masakan tradisional termasuk potensial untuk diangkat ke sebuah film.
Saat ini dunia kuliner Indonesia makin menampakkan potensinya. Kontes memasak di televisi seperti Master Chef Indonesia, Hell's Kitchen Indonesia, Iron Chef, dan Top Chef Indonesia membuat masyarakat semakin melek dengan literasi kuliner.
Belum lagi tayangan masak-memasak di televisi seperti Gula-gula bersama Bara, Ala Chef dengan Farah Quinn, Chef Table bersama Chandra Yudaswara, Rasa Sayange dengan Rudy Choirudin, dan sebagainya membuktikan tayangan memasak itu masih menjadi salah satu favorit. Dulu juga ada Wisata Kuliner dengan pembawa acaranya Bondan Winarno (alm) yang membuat istilah 'maknyus' menjadi populer.
Film-film Indonesia bertemakan kuliner juga mulai hadir. Memang tidak sepenuhnya makanan dan minuman tersebut teresplorasi dan sebagian masih terasa tempelan.
Film-film kuliner di antaranya Brownies, Filosofi Kopi, Tabula Rasa, The Wedding and Bebek Betutu, Koki-koki Cilik, dan Madre. Oleh karenanya ketika Aruna dan Lidahnya dilayarlebarkan, pecinta film pun bertepuk tangan. Apalagi dalam trailer-nya masakan Indonesia nampak begitu menggoda.
Wah gara-gara nulis nasi goreng, jadi ingin bikin nih. Masakan nasi goreng jadi salah satu makanan favorit para atlet Asian Games mancanegara. Siapa tahu jika diboyong ke layar lebar bakal semakin banyak yang penasaran kelezatan berbagai rasa nasi goreng Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H