Makanan menjadi pengikat emosi dengan kampung halaman. Ketika aku menyantap makanan yang populer dari kota asal,aku langsung ingat akan masa lalu. Aku sendiri lahir dan besar di kota Malang, kemudian kuliah dan bekerja beberapa tahun di kota pahlawan. Ada banyak makanan yang enak-enak dari Jawa Timur. Dari sekian banyak makanan tersebut, tujuh makanan ini kufavoritkan dan sering bikin aku kangen akan Malang, Surabaya dan kota-kota lainnya di Jawa Timur.
Sego Goreng Abang
Aku penyuka nasi goreng. Kupikir rasa nasi goreng yang dijual itu sama, tapi ternyata ragam nasi goreng itu banyak. Nasi goreng di Jakarta berbeda dengan nasi goreng di Surabaya dan di Malang. Di Jakarta nasi gorengnya menggunakan kecap, sedangkan di Malang suka dicampur dengan sayuran, mie kuning dan disebut nasi goreng mawut. Sementara di Surabaya nasi gorengnya berwarna kemerahan dan rasanya itu khas.
Ini pandangan subyektif. Yang paling kusukai adalah sego goreng abang atau nasi goreng merah ala Surabaya. Sedap banget. Dulu waktu kuliah, makanan favoritku adalah nasi goreng ini. Biasanya jika baru dapat kiriman uang dari ibu,aku menyisihkan uang untuk memanjakan lidahku dengan nasi goreng ini.
Entah apa rahasia dari sego goreng Surabaya ini. Apakah dari tambahan saus tiramnya? Yang pasti enak.
Rujak Cingur
Masakan Jawa Timur suka menggunakan petis udang. Berbagai makanan seperti tahu campur Surabaya dan tahu telur juga berbahan petis. Kalau lagi pulang kampung, aku mencari makanan dengan petis plus cingur ini, apalagi kalau bukan rujak cingur.
Rujak itu menggunakan petis, kacang tanah, garam, gula, dan pisang kluthuk sebagai pastanya. Isiannya adalah aneka sayuran seperti kangkung, mentimun, dan kubis. Isian lainnya adalah tempe, tahu, cingur atau biasa diganti kikil sapi, dan lontong. Rasanya? Gurih dan segar.
Waktu kecil aku punya tetangga yang sangat piawai memasak rujak. Hampir seminggu sekali aku membeli rujaknya, baik rujak cingur maupun rujak manisnya. Bumbu sausnya banyak dan kikilnya bikin makin enak.
Tahu Campur
Makanan berkuah ini asalnya dari Lamongan, tapi mudah dijumpai di Malang. Campuuurr, begitu penjaja keliling menawarkan masakannya pada sore hari. Aku pun kemudian lari sambil membawa mangkok.