Waktu dua hari satu malam di Hong Kong enaknya kemana saja ya? pikirku. Daripada pusing-pusing buat rencana perjalanan, akhirnya aku mengikuti saran teman untuk memasukkan The Peak dengan naik tram. Meski lihat antriannya benar-benar bikin puyeng, ternyata mengunjungi salah satu pusat atraksi ini menyenangkan dan lumayan sepadanlah dengan tarifnya.
The Peak merupakan obyek wisata yang mainstream bagi wisatawan Hong Kong. Kayaknya belum 'afdol' ke Hong Kong jika belum singgah di puncak dan berfoto-foto dengan latar panorama Hong Kong. Apalagi jika berangkat ke sana menggunakan tram. Alhasil antrian naik tram menuju The Peak benar-benar luar biasa. Luar biasa parah.
Untunglah aku sudah pesan tiketnya secara online sehingga menggunakan jalur antrian khusus. Titip Pak Dzul sih hehehe. Kami diminta untuk datang 15 menit sebelumnya di pintu keluar Stasiun MRT Central, Pulau Hong Kong. Selanjutnya, kami berjalan beriringan menuju Stasiun Peak Tram. Di sana antrian mengular. Mereka yang membeli tiket di tiket box secara langsung tentunya bakal puyeng melihat antrian tersebut, tiketnya pun berisiko habis dengan cepat.
Para pengantrinya juga tidak begitu tertib. Pada saat itu ada rombongan besar yang menyerobot antrian tanpa rasa bersalah. Aku jadi kesal dan berharap tak satu bangku dengan mereka.
Ya, akhirnya tiba giliranku naik tram. Proses masuk tramnya juga berjalan kurang tertib, banyak yang berebut kursi. Rupanya jumlah penumpangnya lebih banyak daripada kapasitas tempat duduknya. Kasihan juga mereka yang berdiri.
Awalnya aku deg-degan membayangkan tram akan melaju dari bawah ke puncak dengan kemiringan 45 derajat. Ternyata tidak seseram yang kubayangkan, aku malah menyukainya. Belum tahu sih kalau waktu turun nanti hehehe.
Proses melajunya ternyata hanya sebentar. Tidak sampai 15 menit kami sudah tiba di atas. Di sana kami bisa bebas melakukan berbagai aktivitas, mau belanja suvenir bisa, mau bersantap juga banyak pilihannya. Di tempat ini juga ada Museum Madame Tussauds, tempat yang menyimpan koleksi patung-patung lilin selebriti terkenal. Oh ya ada pula wahana berfoto tiga dimensi trick art.
Aku batal ke Madame Tussauds karena tiketnya mahal. Oh ya tiket PP Peak Tram itu berkisar Rp 164 ribu. Kalau ke Madame Tussauds nambah sekitar Rp 400 ribu. Tiket sebesar Rp 164 ribu tersebut sudah termasuk Sky Terrace 428.
Akhirnya aku hanya menikmati pemandangan dan hawa segar dari Sky Terrace 428. Wah asyik juga melihat dan menyesapi panorama 360 derajat kota Hong Kong dari puncak bangunan. Hawanya begitu segar di sini. Paru-paruku jadi terasa bersih.
Sayangnya karena padatnya pengunjung jadinya susah untuk berfoto-foto dengan latar panorama bangunan tinggi. Aku pun terpaksa hanya puas dengan foto-foto panorama dan menikmati suasana. Tak apa-apa sih langitnya juga sedang mendung sehingga panorama Hong Kongnya juga tidak bisa nampak jernih, seolah-olah berkabut.