"Saring dulu sebelumsharing," ujar Enda Nasution di acara peluncuran gerakan Bijak Bersosmed sore ini (26/8) di Auditorium Indosat, Jakarta Pusat.Netizen Indonesia gemar banget berbagi. Mereka suka menyebarkan (sharing) berita dan pesan ke kanal-kanal sosial media dan kanal percakapan. Padahal, banyak di antaranya merupakan kabar palsu dan konten kebencian.
Pengguna sosial media sangat besar di Indonesia. Di antara penggunanya adalah kalangan muda. Lebih dari 100 juta. Jika ada seribu orang bijak bersosmed apalagi jika dimulai dari diri sendiri maka kesadaran bijak bersosmed akan sukses dan bisa ditularkan, jelas Ripy Mangkoesoebroto, Chief Human Resources Officer dari Indosat Ooredoo.
Dirjen Aplikasi Informatika Kemenkominfo Samuel Abrijani Pangaripan berkata hoax bisa mengadu domba dan memecah belah bangsa. Oleh karenanya kita perlu berhati-hati membaca berita, jika memunculkan rasa marah, benci dan sulit dipercaya maka bisa jadi konten palsu alias hoax. Lebih baik membaca sesuatu yang positif dan inspiratif.
Untuk itu Semuel Pangaripan berpesan agar menggunakan sosial media untuk media berekspresi yang positif, tapi jangan lupa untuk selalu tepa selera dan menghargai orang lain. Dengan semakin banyak netizen yang bijak menggunakan sosial media maka sosmed akan penuh dengan konten positif dan konten negatif akan tersingkir dengan sendirinya.
Merdeka dengan bijak, bijak dengan merdeka
Gerakan bijak bersosmed ini dilatarbelakangi oleh rasa gemas. "Sosmed yang dulu seru sekarang bikin lelah bacanya," kata Enda Nasution, penggiat sosmed, pendiri apps Sebangsa dan koordinator gerakan bijak bersosmed. Ada banyak kasus terkait kebencian di media sosial dan semakin banyak ke sininya. Yang patut diwaspadai adalah jelang pemilu nanti tahun 2019. Selain itu penggunaan media sosial saat ini di kalangan muda ditengarai malah menyita waktu dan mengurangi produktivitas.
Yang belum diketahui oleh sebagian netizen, norma, etika dan hukum yang berlaku di di dunia nyata sebenarnya juga berlaku di dunia maya. Ada UU ITE dan hukum pidana/perdata yang berlaku di dunia maya.
Gerakan bijak bersosmed merupakan gerakan kesadaran publik untuk menggunakan sosial media yang sehat, cerdas, aman, dan bijak sebagai respon pada maraknya praktik penyebaran hoax, saling serang dan penyebaran kebencian yang sistematis dan terstruktur. Yuk bijak di kehidupan nyata, bijak di dunia maya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H