Lihat ke Halaman Asli

Dewi Puspasari

TERVERIFIKASI

Penulis dan Konsultan TI

Film Karya Anak Bangsa Ini Berhasil Curi Perhatian di Cannes 2017

Diperbarui: 29 Mei 2017   21:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Salah Satu Adegan Marlina si Pembunuh (dok. Cinesurya)"][/caption]

Ajang Festival Film Cannes 2017 hari ini berakhir (17-28 Mei). Pada ajang kali ini Indonesia juga berhasil menempatkan wakilnya berupa film karya Mouly Surya, Marlina The Murderer in Four Acts (Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak). Film ini satu di antara 20 film yang tayang di kategori Director's Fortnight (Quinzane des Realisateurs) untuk film panjang.

Director's Fortnight memang bukan kategori utama dalam ajang Festival Film Cannes, namun tetap saja lolosnya film Indonesia ini merupakan prestasi. Film Marlina si Pembunuh yang dibintangi Marsha Timothy ini menjadi satu-satunya wakil film Asia Tenggara di kategori ini. Film ini juga meraih berbagai pujian, dimana umumnya memuji akting istri Vino G. Bastian juga keindahan alam Sumba yang ditampilkan secara eksotis dan unik oleh Yunus Pasolang. IMDB memberi film ini rating 7,8/10; Rotten Tomatoes memberi nilai 80% dan Irish Times menayangkan rating 4/5.

Film garapan Nursita Mouly Surya yang sukses menyutradarai Fiksi dan What They Don't Talk About When They Talk About Love ini memang diprediksi lolos ajang Cannes 2017 sejak ajang Cannes tahun lalu. Pasalnya, ide cerita film ini lolos La Cinefondation untuk kategori L'Atelier de la Cinefondation atau project market. Film yang lolos kategori ini akan dibantu dari segi pendanaannya. Marlina The Murderer in Four Acts yang ide ceritanya disusun Garin Nugroho ini memukau para calon penyandang dana dari berbagai negara. Mouly kemudian memilih Prancis dengan Isabelle Galchant sebagai co producer-nya.

Apa yang dikisahkan dalam Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak Ini?
Film ini berkisah tentang sosok Marlina yang baru kehilangan suaminya. Ia janda yang tinggal di Sumba. Suatu saat ia kedatangan kepala perampok bernama Markus (Egi Fedly) yang berkata tujuh perampok akan mendatangi rumahnya, mengambil ternaknya dan akan memerkosanya. Ia diminta menyiapkan makan malam untuk mereka.

[caption caption="Poster Film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak ( dok.Quinzane des Realisateurs)"]

[/caption]

Marlina tidak gentar akan nasib buruk yang akan menerpanya. Ia pun melakukan perlawanan. Sejak itu kehidupannya pun berubah.

Selain dibintangi Marsha Timothy yang populer berkat film Pintu Terlarang, Modus Anomali, dan Nada untuk Asa, film ini turut dibintangi oleh Dea Panendra, Yoga Pratama, dan Egi Fedly. Film ini diproduksi oleh Cinesurya Pictures dan Kaninga Pictures.

Menilik dari trailer-nya, film berdurasi 93 menit ini menampilkan pesona alam Sumba yang menawan. Unsur lokal juga banyak ditonjolkan. Adegan saat Marlina naik kuda di tengah alam Sumba yang gersang bak seorang cowboy perempuan ala Indonesia.

Temanya mungkin terkesan brutal, tapi bagian tersebut hanya satu di antara empat babak. Keempat babak tersebut adalah perampokan, perjalanan, pengakuan dan kelahiran.

Marlina The Murderer in Four Acts merupakan film kedua Indonesia yang lolos tampil di kategori Director's Fortnight. Pada tahun 2005, film garapan Edwin berjudul Kara, Anak Sebatang Pohon juga lolos dalam kategori ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline